Pada pertemuan ke lima, disajikan materi dari kelompok satu dengan topik Asosiatif: Prasyarat Analisis, Pengujian Hipotesis Asosiatif Parametrik, dan Non-Parametrik Yang Relevan. Berikut adalah kumpulan jawaban saya dalam permasalah yang diajukan oleh pemateri dalam sesi diskusi.
Hipotesis asosiatif adalah pengujian ada
tidaknya hubungan dari kumpulan sampel, data atau variabel. Hasil yang
didapatkan dalam uji ini adalah koefisien korelasi yang bernilai negatif atau
positif. Korelasi positif adalah ketika satu variabel meningkatkan nilai
variabel lainnya. Semakin kuat korelasinya maka nilai koefisiennya semakin
banyak, dimana range nilai antara -1 sampai +1. Cara melakukan hipotesis
asosiatif adalah dilakukan perhitungan korelasi antar variabel dalam sampel.
Koefisien yang ada kemudian diuji signifikansinya.
Dari pengertian masing-masing uji, Abelson-Tukey
merupakan pendekatan yang menggunakan koefisien untuk melakukan uji melalui
deteksi korelasi monoton antara variabel independen dan dependen. Pengujian
dengan uji Tukey biasanya digunakan, jika analisis data dalam penelitian
dilakukan dengan cara membandingkan data dua kelompok sampel yang jumlahnya
sama, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis komparasi dengan menggunakan uji
Tukey.
Sedangkan Uji Anova sendiri dapat diartikan
sebagai salah satu metode atau uji hipotesis yang digunakan pada statistika
parametrik, dimana pengujian dilakukan pada interaksi dua faktor dengan
membandingkan rata-rata dua sampel atau lebih. Hasil akhir dari analisis ANOVA
adalah nilai F test atau F hitung.
Kemudian merujuk pada artikel yang saya baca [1] , bahwa uji Tukey disebut uji 'Uji T,' karena metode ini didasarkan pada distribusi-t. Perlu dicatat bahwa uji Tukey didasarkan pada jumlah sampel yang sama antar kelompok (data berimbang) seperti ANOVA. Selanjutnya, Kramer memodifikasi metode ini untuk menerapkannya pada data yang tidak seimbang, dan dikenal sebagai uji Tukey-Kramer. Metode ini menggunakan rata-rata harmonik ukuran sel dari dua perbandingan. Asumsi statistik ANOVA harus diterapkan pada metode Tukey juga.
Cara kita mengetahui besarnya effect size yang
dihasilkan pada sebuah penelitian adalah dengan dua cara, yaitu perbedaan mean
yang distandariasasi (PMD) dan proporsi varians yang dijelaskan (PVD). PMD
merupakan pengukuran yang digunakan pada desain penelitian dengan membandingkan
rata-rata antar kelompok. PVD merupakan pengukuran yang kompleks dengan
menyajikan perbandingan rata-rata antar kelompok dan dapat mencari asosiasi atau
korelasi antar variabel.
Kegunaan effect size adalah untuk membandingkan
variabel yang berbeda-beda tergantung jenis penelitiannya. Penggunaan effect
size membuat variabel dapat diteliti dengan lebih dalam lagi karena uji ini
memberikan hasil yang spesifik.
Perbedaan antara rank spearman dan kendall tau
dalam uji asosiatif nonparametrik adalah berkaitan dengan data ordinal (yang
memperhatikan urutan atau ranking), yang
digunakan. Uji rank spearman mengharuskan penggunaan data ordinal, sedangkan
uji kendall tau juga dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua
variabel berskala ordinal sementara satunya berskala nominal atau rasio.
Nama : Fithrotul Azizah
NIM : 220321810697
Prodi : Magister Pendidikan Fisika
No comments:
Post a Comment