Logo Pesantren Al-Azkiya' |
Pesantren yang mulai berdiri pada tahun
2013 ini terletak di gang 2 B Joyosuko Metro kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pesantren ini awalnya hanya satu bangunan empat lantai dengan 10 kamar santri, enam kamar mandi, satu lahan parkir, satu dapur dan satu musolah. Kemudian pengasuh kembali membangun pondok mulai tahun 2016, sekarang (Mei 2019) telah ada delapan belas kamar santri, empat belas kamar mandi, satu aula, dua dapur, dua lahan parkir dan satu musolah.
Pesantren ini diasuh oleh KH.Dr. Achmad Khudori Soleh (kerap disapa dengan Ustadz Khudori) dan Erik Rahmawati M. Ag M. Hi (kerap disapa dengan Ibu Erik). PP Al-Azkiya’ terus berkembang di setiap tahunnya, mulai dari jumlah santriwati yang mengalami peningkatan dan terus dibangunnya bangunan baru oleh Ustadz Khudori. Ada enam Ustadz dan Ustadzah yang mengajar atau berbagi ilmu di pesantren, yaitu Ustadz Nasrullah, Ustadz Mahbub, Ustadz Aziz, Ustadz Zainul Ustadzah Nurul dan Ustadzah Wilda.
Kegiatan harian dimulai dengan sholat subuh berjamaah bersama Ustadz Khudori, dilanjutkan dengan mengkaji atau memaknai kitab ulama salaf sampai matahari terbit (sekitar jam 05:45 wib). Kitab yang dikaji pada ngaji pagi adalah kitab Riyadus Solikhin (senin sampai rabu pagi) dan kitab Al-Hikam (kamis dan sabtu pagi). Kemudian untuk jum’at pagi kegiatannya adalah khataman Al-Qur’an bersama dan untuk ahad pagi kegiatannya adalah istighosah bersama.
Pesantren ini diasuh oleh KH.Dr. Achmad Khudori Soleh (kerap disapa dengan Ustadz Khudori) dan Erik Rahmawati M. Ag M. Hi (kerap disapa dengan Ibu Erik). PP Al-Azkiya’ terus berkembang di setiap tahunnya, mulai dari jumlah santriwati yang mengalami peningkatan dan terus dibangunnya bangunan baru oleh Ustadz Khudori. Ada enam Ustadz dan Ustadzah yang mengajar atau berbagi ilmu di pesantren, yaitu Ustadz Nasrullah, Ustadz Mahbub, Ustadz Aziz, Ustadz Zainul Ustadzah Nurul dan Ustadzah Wilda.
Kegiatan harian dimulai dengan sholat subuh berjamaah bersama Ustadz Khudori, dilanjutkan dengan mengkaji atau memaknai kitab ulama salaf sampai matahari terbit (sekitar jam 05:45 wib). Kitab yang dikaji pada ngaji pagi adalah kitab Riyadus Solikhin (senin sampai rabu pagi) dan kitab Al-Hikam (kamis dan sabtu pagi). Kemudian untuk jum’at pagi kegiatannya adalah khataman Al-Qur’an bersama dan untuk ahad pagi kegiatannya adalah istighosah bersama.
Untuk kegiatan malam dimulai dengan shalat maghrib berjamaah dilanjutkan dengan ngaji kitab bersama ustadz-ustadzah dengan jadwal ngaji kitab masing-masing. Selepas ngaji kegiatan dilanjutkan dengan sholat isya' berjamaah. Kemudian para santri membaca Al-Qur'an yang disimiak oleh Ibu Erik, Ustadzah Nurul dan Ustadzah Wilda. Untuk santri yang menyetorkan hafalan Al-Qur'annya bisa langsung di setor atau di murojaah bersama dengan Ustadzah Nurul.
Untuk malam jum’at adalah waktu untuk
kegiatan rutin bersama di musolah bersama seluruh santri dan keluarga Ustadz
Khudori. Dimana kegiatan di malam jum’at diantaranya adalah membaca salah satu
dari daftar bacaan yang dianjurkan dibaca di malam jum’at, diantaranya kegiatan
membaca Surah Al-Kahfi, membaca Qolbu Al-Qur’an, membaca Ratib al-Haddad dan
Istighasah, membaca Surat Yasin dan Tahlil dan beberapa kegiatan lainnya. Setelah
itu ada wejangan atau nasihat yang disampaikan oleh pengasuh pondok kepada kami
para santri. Wejangan tentang kehidupan dan akhlak baik yang senantasa
dipesankan oleb Ibu Erik dan Ustadz Khudori kepada kami (para santri). Kemudian
acara ditutup dengan do’a bersama dan sholat isya’ berjamaah.
Untuk malam ahad bagi kami santri di
pesantren Al-Aziya’ adalah waktu untuk bermunajat kepada Allah, selepas sholat
maghrib berjamaah kami berkegiatan. Kegiatan yang dilakukan di malam ahad
contohnya adalah membaca diba’, membaca Yasin Fadilah dan beberapa kegiatan
yang lain. Selepas kegiatan biasanya ada pengumuman dan diskusi oleh mbak-mbak
pengurus pesantren Al-Azkiya’. Setelah itu ditutup dengan do’a dan dilanjutkan
dengan sholat isya’ berjamaah.
Di hari ahad pagi ada kegiatan
bersih-bersih pondok atau ro’an, dimana setiap santri memiliki tugas
masing-masing untuk membersihkan bagian-bagian pondok. Ada yang bertugas membersihkan
musolah, aula, kamar mandi, tempat parkir hingga membersihkan dapur. Ro’an
dilakukan bersama-sama, dilakukan secara bergotong royong agar kebersihan di
pondok selalu terjaga dan bisa mengawali setiap pekan dengan nyaman karena
lingkungan kita yang bersih.
Di akhir tahun 2018 sampai di awal tahun
2019 ini pesantren Al-Azkiya’ kedatangan tamu dari negara sakura dimana beliau
adalah tamu Ustadz Khudori yang mengikuti program pertukaran budaya. Seperti keterangan
yang Ustadz tulis di caption salah satu foto instagram PP AL-Azkiya yaitu :
“Saling Mengenalkan Budaya. Akhir tahun
2018, tepatnya tgl 29 Desember 2018 sampai 01 Januari 2019, PP al Azkiya
kedatangan tamu dr Fuji, Jepang, bernama Yukari Ito. Sayang pondok lagi libur, sehingga hanya
ketemu dgn bbrp santri yg kebetulan tidak pulang. Mereka saling bertukar
pengetahuan ttg budaya masing2, bakar jagung bersama, masak masakan Jepang,
berbagi cendera mata dst. Juga diajak lihat kampus @pascauinmaliki. Semoga
nanti para santri ada yang ke Jepang, untuk studi atau tukar budaya. Amin.”
Beberapa santri Al-Azkiya belajar budaya kerajinan tagan dari Jepang |
Di pesantren Al-Azkiya’ ini juga diadakan
peringatan hari besar Islam, seperti peringatan tahun baru hijriah, peringatan maulid
Nabi Muhammad, pengajian di malam nifsu sya’ban, pengajian menyambut bulan
Ramadhan atau megengan dan beberapa kegiatan lainnya. Ketika kegiatan
besar maka Ustadz Khudori seringkali mengundang ulama-ulama tersohor yang
beliau kenal untuk mengisi peringatan hari besar tersebut dan untuk sharing
ilmu kepada para santri. Kemudian di acara pengajian bersama Ustadz dan Ibu
menyediakan makanan untuk kami makan bersama-sama selepas acara pengajian.
Contoh kegiatan hari besar Islam yang
bulan Maret lalu diadakan di pondok untuk memperingati Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad, yang mana Ustadz Khudori mengundang KH Chamzawi untuk berbagi ilmu
kepada kami. Berikut adalah caption yang ditulis Ustadz Khudori di instagram PP
Al-Azkiya:
“Peringatan Isra Mi'raj. Iman itu dapat
menguat tetapi juga dapat menurun. Ada tiga hal yg dapat menguatkan iman
1. Membiasakan membaca al Quran.
2. Perbanyak ibadah, khususnya shalat.
3. Sering memperhatikan alam ciptaan
Allah, sehingga tampak kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya.
Dalam peringatan Isra Mi'raj yang
merupakan momen mulai diperintahkannya shalat, marilah kita berusaha untuk
memperbaiki kualitas shalat masing2. Tidak sekedar sah sesuai dengan syarat
rukunnya, tetapi juga khusyuk. Khusyuk ada dalam hati.
Orang yang khusyuk akan merasakan
pertemuan dengan Allah dalam shalat, sehingga dia tidak pernah merasa berat
untuk melakukannya. "... Sungguh shalat akan terasa berat kecuali bagi yg
berhati khusyuk. Yaitu, mereka yang dapat merasakan pertemuan dengan Tuhan
nya... " [Surat Al-Baqarah 45 - 46]
Salah satu pesan KH Chamzawi, dalam
peringatan Isra Mi'raj di PP al Azkiya, Malang, 31 Maret 2019.”
Foto bersama KH Chamzawi |
PP Al-Azkiya' on instagram : https://www.instagram.com/pp.alazkiya/
No comments:
Post a Comment