Tuesday, April 25, 2023

Pertemuan ke-Empat belas : Asesmen Scientific Argumentation

 

Judul jurnal : Facilitating Argumentation in the Laboratory: The Challenges of Claim Change and Justification by Theory

Link jurnal 

Latar belakang :

Argumentasi ilmiah adalah strategi utama yang digunakan siswa untuk memahami konten dan prosedur pembelajaran berbasis inkuiri. Dalam argumentasi ilmiah, siswa membuat klaim yang didukung dengan bukti dan menunjukkan alasan mengapa bukti itu mendukung klaim yang dibuat. Mengintegrasikan berbagai aspek argumentasi ilmiah dapat menjadi suatu tantangan bagi siswa, terutama jika mereka diharuskan untuk mengajukan klaim untuk mengakomodasikan bukti-bukti baru.

Permasalahan yang relevan :

Dalam konteks sains, keterampilan argumentasi dihadapkan pada tantangan ekstra untuk menerapkan konsep atau teori ilmiah yang dipahami di tingkat dasar untuk mendukung atau menjustifikasi bukti-bukti. Hasilnya yaitu, ketika siswa telah memahami konsep argumentasi, mereka akan menyampaikan data mereka sebagai bukti dengan pendekatan yang umum, dan tidak merasionalisasi penggunaan bukti tersebut untuk mendukung klaim yang mereka buat. Hal yang paling sulit bagi siswa adalah aspek sanggahan dalam argumentasi ilmiah, terutama jika mereka harus mengubah klaim untuk mengakomodasikan bukti atau ide baru.

Solusi yang ada :

Penelitian yang berfokus pada argumentasi grup telah menunjukkan beberapa perilaku umum di berbagai konteks yang secara general membuktikan bahwa siswa kesulitan untuk memperhatikan ketiga aspek argumentasi bahkan ketika diberi kesempatan. Umumnya, siswa akan membuat klaim, tetapi kadar klaim tersebut didasarkan pada teori sains atau bukti yang cukup valid atau bermakna berbeda-beda. Berland dan Reiser menggambarkan penjelasan siswa yang berbeda dalam tingkat bukti vs kesimpulan dan pernyataan persuasif. Siswa menggunakan bukti dalam pembuatan pengertian pribadi tetapi tidak dapat menyampaikannya kepada audiens di luar "jawaban yang benar". Kuhn menemukan bahwa sifat sosial dari argumentasi merupakan kunci dalam merepresentasikan visi sains yang lebih akurat. Para peneliti secara keseluruhan menyarankan agar para peneliti mempertimbangkan epistemologi: investigasi tentang apa yang membedakan klaim yang dibenarkan dari opini.

Solusi yang ditawarkan :

Penelitian tentang argumentasi mahasiswa yang disajikan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian tentang argumentasi pada umumnya karena penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tingkat sarjana, dan bukan pada siswa sekolah menengah atau sekolah menengah pertama. Selain itu, penelitian ini tidak difokuskan pada individu, tetapi melihat kemampuan sekelompok mahasiswa untuk menggunakan kaidah wacana ilmiah melalui penggunaan secara berulang-ulang untuk melakukan argumentasi ilmiah. Mata kuliah laboratorium yang spesifik pada suatu disiplin ilmu memberikan konteks yang unik untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi dan mengembangkan kemahiran dalam praktik-praktik ilmiah yang dibutuhkan dalam suatu disiplin ilmu, termasuk dalam berargumentasi. Penggunaan laboratorium untuk memfasilitasi pengembangan argumentasi mahasiswa didukung oleh pernyataan bahwa observasi dan eksperimen bukanlah landasan di mana ilmu pengetahuan dibangun, tetapi keduanya merupakan jalan menuju kegiatan rasional untuk menghasilkan argumen dalam mendukung klaim pengetahuan.

Tujuan penelitian :

Studi ini meneliti argumentasi mahasiswa dalam rangkaian laboratorium kimia dasar selama dua semester di sebuah universitas terkemuka yang melayani mahasiswa minoritas di Midwest, yang menggunakan model instruksional Argument-Driven Inquiry (ADI) untuk pengajaran di laboratorium. Penelitian yang disajikan di sini menggunakan data video dan wawancara untuk mengamati siswa dalam rangkaian laboratorium kimia dasar selama dua semester untuk menentukan elemen argumentasi mana yang paling menantang bagi siswa, terlepas dari instruksi dan scaffolding yang diberikan.

Pendekatan ADI terdiri dari langkah-langkah berikut yang berlangsung selama 4 minggu untuk kelas laboratorium yang biasa dilakukan sekali seminggu:

(1) kegiatan pra-laboratorium untuk persiapan investigasi yang memberikan instruksi langsung tentang teknik dan peralatan;

(2) dosen memperkenalkan tugas dan memberikan pertanyaan pemandu;

(3) siswa bekerja dalam kelompok untuk menguraikan metode pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan pemandu;

(4) siswa melaksanakan rencana investigasi dan mengumpulkan data;

(5) siswa menganalisis data mereka dan mengembangkan argumen sementara (klaim yang didukung oleh bukti dan pembenaran dari bukti tersebut);

(6) siswa berbagi argumen dan mengkritisi argumen rekan-rekan mereka selama sesi argumentasi;

(7) setiap siswa menulis laporan investigasi;

(8) laporan tersebut akan melalui tinjauan sejawat secara double-blind; dan

(9) siswa diberi kesempatan untuk merevisi dan menyerahkan laporan mereka kepada instruktur untuk dievaluasi.

Laporan akhir diserahkan pada minggu ke-4 dari siklus tersebut. Percobaan-percobaan tersebut saling tumpang tindih sehingga langkah 1, 2, dan 3, yang merupakan minggu ke-1 lab kedua, dilakukan pada periode lab yang sama dengan langkah 8, yaitu minggu ke-3 lab pertama.

Pengumpulan data :

Sesi argumentasi (langkah 5 dan 6) direkam untuk investigasi pertama dan terakhir di laboratorium kimia dasar (GC1 dan GC2) pada setiap semester.  Keempat asesmen Scientific Argumentation dijelaskan dalam Tabel 1. 

Sesi argumentasi (langkah 6) melibatkan pembagian kelompok inti menjadi 2-3 anggota keliling dan satu anggota penyaji. Para anggota yang berkeliling biasanya mengunjungi 2-3 papan tulis sehingga terbentuklah kelompok sementara dengan penyaji (lihat Gambar 2).


Nama : Fithrotul Azizah

NIM   : 220321810697

S2 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang

No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...