Sinopsis
Sebuah series korea yang diproduksi oleh Netflix ini berkisah mengenai seorang petinju yang mengalami masalah serius saat ibunya terperangkap pinjaman berbunga rendah. Petinju muda bernama Kim Geon-woo ini diceritakan sebagai petinju yang berusaha memenangkan turnamen untuk membayar hutang keluarganya. Dampak dari pandemi COVID-19, cafe milik ibu Geon-woo sepi dan diambang kebangkrutan, ditambah dengan riuh masalah dari hutang yang tersisa dan biaya sewa kafe yang terus ditagih pemilik gedung. Hal itu dimanfaatkan oleh rentenir ulung bernama Smile Capital untuk memeras para pengusaha yang diambang batas kebangkrutan seperti ibu Geon-woo.
Kim Myeong-gil adalah bos sadis pemilik Smile Capital, dia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dari bisnis pinjaman jahat yang dia kelola. Dia mengerahkan segala cara untuk mendapatkan uang dari pinjaman yang berbunga mencekik, memporak-porandakan tempat usaha dan kehidupan para korbannya. Dengan kumpulan gengster yang dia miliki, Myeong-gil seakan tak terhentikan dalam meraup keuntungan berlipat ganda.
Geon-woo dengan berat hati melepaskan mimpinya sebagai petinju untuk bekerja bagaimanapun caranya untuk melunasi hutang sang ibu. Dibantu oleh sahabat barunya Hong Woo-jin, dia dikenalkan kepada Pak Choi Tae-oh. Nah Pak Choi ini adalah tokoh kawakan dalam dunia pinjaman uang, tapi dia menghilang dengan misterius sepuluh tahun terakhir. Dia kini hidup low-profile dan meminjamkan uang tanpa bunga untuk mereka yang datang meminta pertolongan karena tidak memiliki uang untuk berobat. Akhirnya Geon-woo dan Woo-jin bekerja bersama Kim Hyeon-Ju dibawah arahan Pak Choi.
Review
(1) : Jangan Meminjam Uang Sembarangan
Menurut saya pribadi, cerita ini didasari dari keresahan masyarakat yang kesulitan bertahan dalam era pandemi. Kebutuhan akan uang tidak sebanding dengan hasil yang didapat dari pekerjaan yang digantungkan. Hingga akhirnya banyak yang terjebak dalam lilitan hutang berbunga-bunga.
(2) : Persahabatan yang Mengasyikkan sekaligus Menegangkan
Dalam drama ini persahabatan Geon-woo dan Woo-jin saya rasa cukup unik dan mengasyikkan. Bermula dari lawan tanding dalam ring, lalu mereka makan bersama dan ternyata mereka berada di kesatuan marinir yang sama saat tugas wajib militer. Sosok Geun-woo yang lebih banyak diam bertolak belakang dengan Woo-jin yang cerewet dan banyak tingakah. Tapi keduanya memiliki empati yang sama dan memiliki daya juang yang setara. Mereka berdua bahu membahu menghadapi masalah, sampai akhir dan tidak saling berkhianat.
(3) : Hitam dan Putih yang Terlihat Jelas
Dalam drama ini, golongan hitam dan putih sangat terlihat kontras. Myeong-gil dan anteknya yang beringas, jahat dan ganas. Pak Choi dan anggotanya yang tersisa berusaha memperbaiki kesalahan masa lalu dan didasari pada niat berbuat baik.
(4) : Adegan Aksi yang Mencengangkan
Dari episode satu hingga epsode delapan, penonton akan disuguhkan adegan aksi yang mencengangkan. Perkelahian, pengeroyokan hingga duel hidup dan mati terjadi dengan epik. Darah berkucuran sana-sini, membuat adrenalin terpacu dan ingin melihat sampai tuntas kelanjutan cerita yang disajikan.
No comments:
Post a Comment