Tertatih, terjatuh, terjerembam
Sakit, peluh, sayatan
Betapa kita selama ini abai akan kegagalan
Lupa mengambil pelajaran
Malah mengurung diri, menangisi keadaan
Berandai-andai bahwa semua terjadi sesuai rencana
Tapi yang datang justru mimpi buruk berkepanjangan
Kemudian, mulai lupa cara berfikir waras dan terarah
Duhai hujan, bisakah kau basuh sakit ini?
Duhai awan mendung, bisakah kau halangi rasa kecewa agar tidak menusuk hati?
Duhai angin kencang, bisakah kau bawa seluruh kegundahan ini pergi?
Betapa sulit melupakan
Betapa rumit melepaskan
Betapa sakit mengikhlaskan
Maka, dalam batas akhir perlawanan, hanya satu jawaban tersisa
Mendekat pada Allah, Sang Maha Segala
Meminta ketenangan pada Allah, Sang Maha Penyayang
Bersimpuh, mengeluh, dan berpasarah
Semoga jawaban indah segera memelukmu agar mampu menerima luka
Siapa tahu ini adalah jawaban Allah atas salah satu do'a yang kita minta
Yaitu do'a untuk selalu kuat dan tetap dalam jalan terbaik-Nya
Begitulah peperangan hawa-nafsu dengan akal, yang setiap saat berkobar. Medan perang itu ada dalam diri kita sendiri. (BUYA HAMKA)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hari Raya Idul Adha 1446H
Ibadah haji adalah bentuk kasih sayang dari Allah SWT Mutiara hikmah : Bukti ketaatan seorang hamba kepada Sang Khalik untuk mendatangi-Nya...

-
*** Novel Gadis Kretek oleh Ratih Kumala Novel ini menggunakan alur maju-mundur, dan menggunakan cara bercerita yang berbeda-beda di setia...
-
CARA EFEKTIF MEMPEROLEH ILMU ✒ Penulis : Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Sindy 📜 MUQODDIMAH Bagi seorang penuntut ilmu syar...
-
Selepas mengerjakan soal fisika SMA bab Fluida dan kemudian tiba-tiba lompat ngerjakan soal matematika SMA ada satu ide tiba-tiba muncul. Te...
No comments:
Post a Comment