Saturday, May 11, 2019

PARTIKEL HIGGS BOSON


Kali ini aku ingin menjelaskan sedikit tentang partikel Higgs Boson, nah apasih Higgs Boson itu, gimana sejarahnya, gimana karakteristiknya, apa masalah hierarki dibaliknya dan gimana hubungannya dengan astrofisika.

Englert dan Higgs ketika menerima nobel pada tahun 2013. Sumber:CERN
Pertama, nama partikel Higgs ini muncul dari dalil fisikawan Peter Higgs tahun 1964. Dimana latar belakang adanya partikel Higgs ini adalah penjelasan teoritis mengenai kenapa sih sesuatu memiliki massa. Pada saat itu sudah ada teori tentang partikel fundamental tapi belum ada penjelasan matematis mengapa partikel memiliki massa, maka awal dalil yang diberikan Pater Higgs tak sekedar gagasan namun juga rumusan matematisnya. Kemudian pada awal 1970 ada beberapa saran bagaimana membatasi atau mengecualikan kemungkinan partikel Higgs tersebut dalam ranah matematis, yaitu melalui mekanisme Brout-Englert-Higgs-Guralink-Heagen-Kibble. Sesuai namanya yang panjang mekanisme ini dirumuskan oleh enam ilmuan fisika partikel, dimana mekanisme ini memuat bagaimana partikel Higgs diperlukan sebagai jalan tengah.
Potensial Sombrero dengan keadaan tidak stabil pada ϕ = 0 dan minima di sekitar lingkaran. Sumber:Scholarpedia
Dalam mekanisme Brout-Englert-Higgs-Guralink-Heagen-Kibble ini dijelaskan tentang perlunya menghilangkan hambatan utama dalam membangun teori interaksi lemah dan elektromagnetik. Sebagaimana kita tahu bahwa di alam ini ada empat gaya fundamental yang bekerja, dua diantaranya adalah interaksi lemah dan elektromagnetik kedua gaya ini berperan penting dalam partikel dasar, namun kedua gay atersebut bisa dijelaskan lebih lanjut jika ada partikel Higgs yang memeberi massa pada vektor boson W. Dengan persamaan matematis yang tentunya cukup rumit mekanisme ini pada dasarnya adalah versi relativistik yang beroperasi dalam superkonduktor. Visualisasi dari mekanisme Brout-Englert-Higgs-Guralink-Heagen-Kibble ini adalah grafik potensial topi sombrero yang terkenal rumit namun cantik itu.

Kembali lagi pada sejarah Higgs, jika mekanisme tadi adalah sejarah teoritis maka pada tahun 1979 dimulailah diskusi eksperimental pertama untuk mencari eksistensi dari partikel Higgs ini. Setelah diskusi yang cukup lama dan pengokohan dasar matematis akhirnya pada tahun 1980-1990 an lembaga penelitian fisikia partikel di Amerika bernama Fermilab yang mana alat pendeteksi partikelnya bernama Tevatron. Dalam Tevatron ini partikel dipercepat dengan kekuatan kurang dari 7 TeV, yang mana pada akhirnya Tevatron di Fermilab hanya mampu memverifikasi Model Standart dan gagal mengidentifikasi Higgs. Hal ini disebabkan oleh betapa cepatnya partikel Higgs ini meluruh dan jika dipaksakan kecocokan antara hasil eksperimen Tevatron dan teori yang ada maka masih teridentifikasi banyak gangguan yang menyebabkan presentase kesalahan besar terhadap adanya partikel Higgs.

Tumbukan yang terjadi ketika meneliti partikel Higgs, garis kuning adalah foton yang terpancar dan garis hijau adalah pengaruh magnetiknya.Sumber : CERN
Kemudian lembaga penelitian fisika partikel di Eropa bernama CERN mulai mengagkifkan labolatorium pendeteksi partikel bernama LHC atau Large Hadron Collider yang mana LHC ini dibangun dibawah tanah di perbatasan negara Swiss da Paris, dengan letak kantor utamanya di Jenewa Swiss. Detektor CERN ini dibangun di bawah tanah dengan diameter lab mencapai 5 kilometer dan lingkaran labnya mencapai 27 km. LHC mulai memproduksi tabrakan partikel pada akhir 2009, diperlukan bermilyar-milyar tabrakan partikel hingga akhirnya bisa mengidentifikasi partikel Higgs. Langkah awal dari penelitian CERN ini adalah dengan mempercepat suatu partikel dalam pengaruh medan magnet yang sangat kuat, jadi suatu atom dipercepat dalam pipa-pipa berbentk lingkaran tadi dalam pengaruh medan magnet dan kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, tujuannya agar mendapatkan sejumlah besar proton yang nantinya akan ditabrakkan dalam lingkaran lainnya. Setelah proton didapat, sejumlah besar proton tersebut ditabrakkan satu sama lainnya, jadi prinsipnya proton-proton itu dipercepat mendekati kecepatan cahaya kemudian lama kelamaan dua proton akan saling bertabrakan. Ketika dua proton bertabrakan proton akan pecah menjadi quark dan gluon, kemudian ketika tabrakan terjadi dua buah gluon bersatu membentuk boson Higgs. Karena waktu paruh partikel ini sangat singkat Boson Higgs segera menghilang dan kemudian meluruh dengan memancarkan sepasang foton.

Bagian dalam labolatorium CERN, amati betapa kecilnya ilmuan yang berdiri di foto tersebut. Sumber: CERN
Dibutuhkan bermilyar-milyar kali tabrakan sehingga data bisa terkumpul dan terdeteksi oleh sistem statistik. Di lembaga penelitian CERN ini digunakan energi yang lebih besar dari Tevatron yaitu 8 TeV dalam pusat massanya. Kemudian pada akhir 2011, percobaan yang dilakukan oleh ATLAS dan CMS mulai membuahkan hasil dan para peneliti mulai optimis bahwa mereka melihat petunjuk adanya partikel Higgs dalam data yang mereka peroleh. Pada tanggal 4 Juli 2012 diumumkanlah partikel seberat 125 GeV yang menunjukkan karakteristik partikel Higgs.

Analogi untuk memahamkan bagaimana medan Higgs Boson menyebabkan suatu partikel bermassa. Sumber : LiveScience
Karakteristiknya, seperti yang telah disebutkan diatas, Higgs Boson itu tersusun dari dua buah gluon dan waktu luruhnya dangat cepat, peluruhannya ditandai dengan kemunculan foton. Lalu Higgs terdeteksi dengan bantuan pengolahan statistik dimana dibagi menjadi dua reaksi yaitu reaksi latar dan reaksi sinyal. Maksud dari reaksi latar ini adalah reaksi-reaksi terbentuknya pratikel fundamental selain partikel Higgs, kemudian reaksi sinyal itu adalah kemunculan foton yang disebabkan peluruhan Higgs. Jadi di LHC ini kemunculan reaksi sinyal dari data statistik sangat tinggi sehingga ilmuan pada akhirnya mampu mengidentifikasi partikel Higgs Boson. Kemudian dalam pembahasan fisis dari data eksperimen LHC, Higgs Boson ini sebagai jawaban mengapa partikel memiliki massa.
Untuk memahami kenapa medan Higgs Boson ini membuat suatu partikel memiliki massa, maka kita bahas mengenai analogi pesta jamuan atau analogi “Cocktail Party” yang digagas oleh Wldegrave. Kita anggap dalam suatu pesta jamuan datanglah seorang ratu, ketika ratu itu lewat di tengah-tengah pesta maka orang-orang yang datang di pesta akan berkerumun mendekati ratu, ketika ratu terus maju orang-orang yang di belakang kembali ke tempat mereka semula dan orang di depan menyongsong atau mulai mengerumuni sang ratu, karena dikerumuni banyak orang kecepatan ratu dalam berjalan menjadi lebih lama. Nah orang-orang yang ada di pesta jauman itu adalah medan Higgs Boson dan sang ratu adalah partikel yang bermasa. Kalau ada foton yang tak bermassa, maka foton bukan ratu, kalau ada partikel yang massa nya lebih kecil dari yang lain maka mari kita anggap posisinya sedikit di bawah ratu, perdana mentri misalnya.

Model Standar dan Supersimetri. Sumber:CERN
Kemudian kita membahas mengenai apa yang ada dibalik Higgs Boson ini, apakah dunia dengan gaya fundamental baru yaitu supersimetri dan multi-dimensi? Nah maka muncullah masalah hierarki dari partikel Higgs Boson ini. Salah satunya adalah tentang teori supersimetri yang mana mempostulatkan susunan model standart partikel baru dalam kerangka supersimetri dimana partikel-partikel dasar normal digambarkan lebih kuat dan lebih padat. Masalah hirarki dari Higgs muncul karena kita mengharapkan efek dari partikel virtual untuk mendorong nilai medan Higgs sampai skala Planck. Kemudian masalah hierarki lain mengenai materi gelap (dark matter), digadang-gadang materi gelap ini adalah materi yang memenuhi hampir 95% dari alam semesta kita yang terus mengembang. Alam semesta yang terus mengembang dan keberadaan materi gelap yang masih banyak misteri yang terkandung di dalamnya menjadikan banyak fisikawan teoritis yang memasukkan partikel Higgs sebagai salah satu sebab terjadinya pengembangan alam semesta dan para fisikawan teoritis juga yakin bahwa partikel Higgs berperan penting dalam penjelasan misteri dalam materi gelap.

Untuk aplikasi Higgs Boson dalam ranah astrofisika adalah Higgs sebagai gambaran pembentukan awal alam semesta. Iya, tanpa ada Higgs, tidak ada partikel yang memiliki massa dan otomatis alam ini tidak akan ada seperti sekarang. Ketika Big Bang atau dentuman besar terjadi dalam waktu seper sekian juta detik pertama usai ledakan Higgs berperan untuk memberikan massa kepada partikel-partikel dasar yang terbentuk, sehingga ketika partikel memiliki massa, mereka memiliki kemampuan untuk bergabung membentuk bintang-bintang dan planet-planet dalam alam semesta.

Referensi lebih lanjut silakan baca di :
Ellis, J, Gaillard M, K, Nanopoulos DV. A Historical Profile of the Higgs Boson. World Scientific (2016). hal 255-271
Csaki, C, Tanedo, P. Beyond the Standard Model. arXiv:1602.04228v2(2016): hal 3-5
Rajantie, A. Higgs Cosmology. Phil. Trans. R. Soc. A 376: 20170128 (2018) : hal 1-6


No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...