Tuesday, December 28, 2021

Kim Ji-Yeong Lahir 1982


Judul :  82년생 김지영 (Kim Ji-Yeong Lahir 1982)

Penulis : 조남주 (Cho Nam-joo)

Alih Bahasa : Iingliana

Ini adalah judul buku pertama yang saya baca dari penulis Korea. Berisi tentang seorang wanita Korea yang hidup dalam lingkungan patriarki. Kisah yang disuguhkan penulis merefleksikan keresahan para perempuan yang selama ini terbungkam. Imaji lingkungan mengarahkan bahwa semua kesulitan yang dialami perempuan sudah dianggap sebagai "fitrah"nya para perempuan. Intinya buku ini adalah tentang refleksi dari segala kesulitan yang perempuan aalami, tidak hanya bagi perempuan Korea, tapi perempuan di belahan dunia lainnya.  Pada akhirnya kita para pembaca dituntut untuk merenung sejenak, bagaimana lingkungan yang kita tempati sekarang? Apakah sudah lebih baik? Apakah sama saja? Ataukah lebih mengekang?

Alur dari novel ini adalah alur maju, meskipun di bagian pembukaan menampilkan latar tahun 2015, tetapi di bab selanjutnya disajikan alur runtut dari tahun 1982 sampai tahun 2016. Pada awal bagian, dikisahkan Kim Ji-yeong (pemeran utama) sedang mengalami krisis emosi pasca melahirkan. Badannya yang lelah ditambah beban mental yang bertumpuk-tumpuk menyebabkan Ji-yeong terkadang menjadi orang lain di depan suaminya Jeong Dae-hyeon. Karena kejadian-kejadian aneh pada diri Ji-yeong semakin sering terjadi, maka Dae-hyon memutuskan untuk menemui psikiater.

Kemudian cerita dilanjutkan pada kenangan masa kanak-kanak Ji-yeong (1982-1994), masa remaja Ji-yeong (1995-2000), masa saat Ji-yeong kuliah dan bekerja (2001-2015) dan masa saat Ji-yeong menikah dengan Dae-hyeon (2012-2015). Melihat runtutan cerita yang bertahap dari tahun ke tahun secara tereperinci membuat pembaca merasa seperti menikmati sebuah biografi dari seorang Ji-yeong. Akan tetapi secara tidak langsung pengalaman-pengalaman yang diperoleh Ji-yeong bisa jadi juga dialami oleh banyak wanita di Korea bahkan di banyak belahan dunia bagian lainnya. Hal ini karena dalam perjalanan hidupnya Ji-yeong sering kali dinomor dua kan hanya karena dirinya perempuan. Ji-yeoang sering kali diharuskan mengalah karena dirinya perempuan. Ji-yeong dituntut memahami dan menanggung banyak hal karena dia perempuan.

Selain membahas mengenai kisah hidup Ji-yeong yang berjuang menghadapi dunia patriarki yang tidak adil, novel ini juga membahas mengenai kehidupan wanita-wanita lain disekitar Ji-yeong. Contoh tokoh wanita yang ikut diceritakan adalah Oh Mi-sook, ibu Kim Ji-yeong. Dalam sesi mengenai ibu Ji-yeong ini dikisahkan Mi-sook saat muda diharuskan bekerja untuk memenuhi kehidupan saudara laki-lakinya dan menyekolahkan saudara laki-lakinya utuk mengangkat derajat keluarga. Kemudian saat saudara laki-lakinya sudah sukses Mi-sook diharuskan menikah dan mengabdi kepada keluarga suaminya.

Kim Ji-yeong memang bila dibandingkan dengan ibunya sedikit lebih beruntung karena bisa mengenyam pendidikan sampai jenjang perkuliahan dan dapat bekerja kantoran sebelum dia menikah. Akan tetapi di saat kuliah dan kerja pun kehidupan Ji-yeong tetap terasa sulit hanya karena dia perempuan. Contohnya saja saat bekerja Ji-yeong tidak bisa ikut dalam tim perencanaan hanya karena dia perempuan, padahal kinerjanya jauh lebih baik dibanding rekan kerjanya yang laki-laki. Kemudian saat telah menikah dan Ji-yeong tetap bekerja, banyak sekali yang mencibir Ji-yeong karena seharusnya perempuan yang telah menikah, terutama yang telah hamil tidak boleh keras kepala dengan tetap bekerja.

Masih banyak permasalahan-permasalahan lain yang dihadapi Kim Ji-yeong dan wanita-wanita lainnya dalam novel ini. Kemudian bagian akhir dari novel ini benar-benar masih menyisakan pertanyaan besar, yaitu apakah Kim Ji-yeong dapat sembuh? Tidak ada jawaban pasti, pembaca diminta untuk merenungkan sendiri.


sumber sampul : https://books.google.co.id/books?id=2EnEDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false 

No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...