Wednesday, November 20, 2019

Majelis Mubadalah

Majelis ini diselenggarakan di musolah PP Al-Azkiya pada akhir bulan September (tepatnya pada tanggal berapa saya lupa). Saya menemukan catatan lama saya tentang Majelis yang menghadirkan Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Beliau berasal dari Cirebon, beliau adalah pengasuh ponpes Krapyak Nyai Hj Ida Rufaida Ali, serta seorang akademisi Yuyun Sri Wahyuni. Salah satu buku yang terkenal karya beliau adalah buku berjudul Qiraah Mubadalah (Tafsir Progresif untuk Keadlian Gender dalam Islam).
Majelis mubadalah bersama Kyai Faqih
Berikut adalah poin-poin yang waktu itu saya catat, semoga bermanfaat.

      Kita belum bisa mendapatkan Muhammad jika kita sendiri belum menjadi Khadijah (Kyai Khudori).

       Ilmu tidak hanya sekadar kemampuan, jika hanya sebatas itu maka google jauh lebih hebat daripada manusia sendiri. Maka pembedanya adalah manusia yang berlilmu memiliki nalar kritis, kemampuan berkomunikasi.

      Empat kelahiran yang dialami manusia : Kelahiran biologis (melalui orang tua kita & harus mengabdi pada orang tua, terutama ibu), Kelahiran spiritual (ketika dia memahami tidak ada Tuhan selain Allah, dimana kita tidak boleh memperbudak & menghamba pada orang lain), Kelahiran sosial (lelaki & perempuan sama-sama sadar bahwa mendapatkan mandat dari Allah untuk menjadi khalifah di bumi), Kelahiran intelektual (dimana ilmu yang kita miliki untuk membantu satu sama lain).

    Pernikahan bukan pengekang perempuan untuk mengabaikan orang tua akibat diminta suami untuk tetap dirumah. Pernikahan adalah ikatan untuk saling menguatkan pasangan, bukan justru mengekang satu sama lain. Pasangan ibarat pakaian, saling menutupi, saling melengkapi. Posisi suami istri dalam pernikahan itu sama-sama penting.

         Berfikirlah baik, berbuatlah baik.

No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...