(62)Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (63) Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam? (64) Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan? (65) Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang, (66) (sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian, (67) bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.” (68) Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum? (69) Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? (70) Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur? (71) Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)? (72) Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan? (73) Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir. (74) Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.
Malam ini (sehabis maghrib), di musolah PP Al-Azkiya saya mengikuti ngaji rutin kitab Tafsir Al-Munnir bersama Ustadz Nasrullah. Ngaji malam ini tentang betapa Maha Kuasanya Allah terhadap segala sesuatu di alam semesta ini. Ayat utama yang dikaji adalah Al-Qur'an surat Al-Waqiah ayat 62-74. Berikut adalah beberapa materi mengaji yang sempat saya catat, semoga bermanfaat.
Suasana mengaji bersama Ustadz Nasrullah |
Allah Maha Kuasa, mampu mengembalikan atau menghidupkan makhluk-Nya yang telah mati di hari kebangkitan. Allah yang menumbuhkan segala tanaman di kebun kita dan Allah yang menghendaki sukses atau tidaknya masa panen.
Cinta adalah pengorbanan, dan dalam mencintai harus mau "rugi" yaitu merugi untuk memberikan sesuatu pada yang dicintai tanpa mengharapkan imbalan.
Cinta yang tulus:
Cinta kepada Allah dan Rasulullah
Cinta kepada kedua orang tua
Cinta kepada guru-guru kita
dan Cinta kepada pasangan hidup itu harus ditambahkan dengan kewaspadaan (takutnya nanti di tengah jalan ada perbedaan haluan atau perceraian, naudzubillah)
Maka mari kita buktikan cinta kita kepada Allah dengan mengorbankan waktu dan harta kita untuk meraih ridho Allah.
Ketahuilah bahwa penyakit hati adalah ketika ingin atau memiliki kehendak untuk dicintai oleh orang lain secara terus menerus. Karena cinta makhluk kepada makhluk lain itu tidak stabil, maka terus berusaha mencintai orang lain dengan tulus tanpa mengharapkan kecintaan atau perhatian terus menerus dari dia.
Allah berkehendak atas segala apapun yang terjadi di alam semesta ini. Contohnya api memiliki suhu yang tinggi (panas), itu bukan karena api ingin panas, tetapi Allah menghendaki api itu panas.
Sama halnya ketika kita pintar dan rajin belajar, janganlah sombong atau berbangga diri. Karena Allah adalah Yang Paling Kuasa menentukan apapun yang terjadi pada kita. Segala sesuatu itu ada dalam genggaman Allah.
Mari mengetuk pintu rezeki Allah melalui sholawat, jangan pernah berkecil hati, karena Allah selalu ada dan karena selalu ada jalan terbaik melalui syafaat dari Nabi Muhammad melalui sholawat yang kita baca.
Bangunlah mimpi mulai dari sekarang, dibarengi sholawat 1000 kali sehari, InsyaAllah dipermudah jalanmu untuk menggenapi mimpi itu.
Senin, 18 November 2019
No comments:
Post a Comment