Friday, November 8, 2019

Pengamatan Matahari di LAPAN Bandung

Sekarang aku ingin menuliskan mengenai salah satu pengalaman berhargaku ketika melakukan praktik kerja lapangan (aka: PKL) di Pusat Sains dan Antariksa (PUSSAINSA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung. Ketika itu aku ikut dalam kegiatan pengamatan bersama para peneliti ahli, objek yang diamati adalah matahari dengan menggunakan filter H-Alpha. Maaf karena baru ditulis sekarang, padahal PKL nya sudah berakhir sejak tanggal 17 Agustus 2019. 
LAPAN Bandung
Pengamatan dilakukan di gedung PUSSAINSA LAPAN Bandung. Pengamatan pertama dilakukan pada hari Jum’at tanggal 26 Juli 2019 pukul 09:15 WIB hingga 11:00 WIB. Pengamatan Kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 pukul 09:16 WIB hingga 11:15 WIB. Pengamatan ini menggunakan metode imaging yaitu mengambil data citra objek dalam bentuk video dan gambar pada panjang gelombang H-Alfa.
Teleskkop Matahari dan bagiannya
Kegiatan pengamatan Matahari pertama dilakukan pada hari Jum’at tanggal 26 Juli 2019  dan kegiatan pengamatan Matahari kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 di atas kantor Pusat Sains dan Antariksa (PUSSAINSA) – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung dengan menggunakan teleskop Celestron Ha Airy Lab 280. Pengamatan pertama dimulai pada jam 09:15 WIB sampai jam 11:00 WIB dan pengamatan kedua dimulai pada jam 09:16 WIB sampai jam 11:15 WIB bersama empat peneliti PUSSAINSA – LAPAN dan dua mahasiswa PKL. Kegiatan pengamatan dimulai dengan mempersiapkan tempat pengamatan, memasangkan kabel penghubung dari teleskop ke stop kontak, memasangkan kamera CCD pada teleskop dan memasangkan kabel penghubung dari kamera ke laptop yang akan menampilkan data citra pengamatan Matahari. Setelah itu dilakukan pointing atau pengaturan arah teleskop agar tepat mengarah pada Matahari, apabila perlu dilakukan penggeseran menggunakan hand control agar teleskop tepat mengarah pada Matahari. Disaat yang sama disiapkan laptop dan dibuka perangkat lunak Pylon Viewer untuk menampilkan dan menyimpan data citra pengamatan yang direkam oleh kamera CCD.
Proses pointing
Setelah teleskop dan laptop siap, diambil data citra dark dan flat pada perangkat lunak Pylon Viewer, data citra dark dan flat ini berfungsi lebih lanjut pada tahap pengolahan data citra Matahari. Data citra dark diambil ketika teleskop telah tepat menghadap Matahari, kemudian bagian lensa teleskop ditutup dan dilakukan pengambilan citra dark oleh perangkat lunak pylon viewer. Data citra flat diambil dengan membuka penutup bagian lensa teleskop kemudian mengaburkan fokus teleskop yang telah menangkap cahaya Matahari (citra yang kabur dan terang itulah yang dimaksudkan dengan flat), kemudian dilakukan pengambilan citra flat menggunakan perangkat lunak pylon viewer. Setelah didapat citra dark dan flat fokus kamera diatur sampai mendapatkan fokus terbaik.

Sebelum mengambil data citra Matahari, dilakukan pengamatan pada bagian kromosfer untuk mengamati ada tidaknya filamen atau fitur-fitur lain yang ada di bagian kromosfer Matahari. Data citra yang ditampilkan pada Pylon Viewer berupa sebagian citra dari bulatan utuh kromosfer Matahari, hal ini dikarenakan teleskop Celestron Ha Airy Lab 280 adalah teleskop dengan fungsi untuk mendapatkan data citra kromosfer Matahari yang lebih detail. Data citra Matahari yang direkam oleh kamera CCD ini ditampilkan dan akan disimpan melalui perangkat lunak Pylon Viewer.

Proses pengambilan data citra
Dilakukan pengumpulan data berupa gambar sekaligus video berdurasi delapan detik dimana satu video memuat 200 frame data citra Matahari. Pengamatan dilanjutkan dengan mengambil data citra keseluruhan pada kromosfer Matahari. Untuk pengambilan data citra Matahari, hand control harus digerakkan secara seksama agar didapatkan data citra lengkap dari seluruh bagian kromosfer Matahari. Setelah menyimpan seluruh data citra dari kromosfer Matahari kemudian dilakukan pengambilan data citra prominensa Matahari. Karena prominensa cenderung lebih redup dari pada kromosfer Matahari, maka nilai gamma dan gain pada pylon viewer perlu diubah agar tonjolan prominensa dapat dianalisis. Kemudian setelah menyimpan beberapa data citra prominensa maka berakhirlah pengamatan Matahari H-Alfa. Dilepaskan kembali perlatan berupa kabel dan kamera dari teleskop, peralatan dikembalikan pada keadaan semula dan selanjutnya dilakukan pengolahan data citra Matahari.
Setelah merapikan teleskop, dilanjutkan dengan pengolahan data citra Matahari
Hasil data citra (yang telah diolah) bagian kanan atas Matahari 







No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...