Judul : The effect of a causalitic-learning model on problem-solving abilities reviewed from creativity
Kebaruan (Novelty
Jurnal) :
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Causalitic-learning (CLM)
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah (PSA) ditinjau dari kreativitas.
Perkembangan sains dan teknologi pada masa kini membuat perubahan prespektif
dalam pendidikan, dimana saat ini tujuan dari pendidikan adalah untuk
menghasilkan siswa yang kompenen secara nasional dan internasional. Penggunaan
skil pembelajaran di abad ke-21 adalah salah satu cara untuk bisa memenuhi
tuntutan tersebut. Lima keterampilan yang harus dimiliki siswa abad 21 adalah
kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, dan metakognitif. PSA dan kreativitas sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran khususnya pelajaran fisika karena dalam pembelajaran fisika siswa
dilatih untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal, baik berupa perhitungan
maupun secara konseptual sehingga diharapkan siswa memenuhi standar nilai
minimal kelulusan.
Hasil observasi
menunjukkan bahwa jenis tes yang digunakan guru mengutamakan penggunaan
persamaan (rumus) fisika. Penerapan tes intelektual dan kemampuan
mengeksplorasi berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah sangat jarang
diukur sehingga perkembangan ILM dan kreativitas siswa diabaikan. Salah satu
solusi yang mungkin untuk permasalahan di atas adalah model pembelajaran kausalistik
(CLM). CLM dirancang untuk membimbing siswa dalam mengembangkan kemampuan
menganalisis dan menjelaskan hubungan sebab akibat dalam suatu fenomena. CLM
merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dan dirancang berdasarkan
pendekatan berpikir kausalitas dengan empat tahapan pembelajaran, yaitu: (1)
orientasi, (2) eksplorasi dan pengembangan konsep kausalitas, (3) penyusunan
argumen, (4) evaluasi. Pendekatan berpikir kausalitas merupakan perpaduan
antara proses berpikir kausalitas dan analitis.
Pembelajaran
menggunakan CLM juga merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa
dalam CLM diarahkan secara aktif untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (SWS)
dan diskusi. Di SWS terdapat scaffolding yang berfungsi untuk membimbing siswa
dalam memecahkan masalah. Berpikir kausalitik dengan pendekatan scaffolding
berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Metode analisis
statsitika :
Dalam penelitian ini,
data diperoleh melalui hasil pre-test (kemampuan pemecahan masalah dan
kreativitas) dan post-test (kemampuan pemecahan masalah). Hasil pre-test
kreativitas digunakan sebagai dasar pengelompokan kreativitas siswa dengan
menggunakan nilai Z Score (kreativitas tinggi > Z skor dan kreativitas
rendah < Z skor). Tes selanjutnya adalag tes homogenitas dengan Ftabel=1,75
dan tes normalitas dengan X2tabel=7,81. Selanjutnya uji
hipotesis penelitian (Ha = pengaruh CLM terhadap PSA, Hb = pengaruh kreativitas
terhadap PSA, Hc = pengaruh interaksi CLM dan kreativitas terhadap PSA) dianalisis
menggunakan uji ANOVA dua arah dengan
desain faktorial 2 x 2 berbantuan aplikasi SPSS24.
Kesimpulan :
Kesimpulan CLM
mempengaruhi PSA, kreativitas mempengaruhi PSA, dan tidak ada pengaruh
interaksi antara CLM dan kreativitas pada PSA. Disarankan untuk meningkatkan PSA
siswa melalui CLM dan atau pengembangan kreativitas siswa.
No comments:
Post a Comment