“The way you treat [people] is what they become.” - Johan Wolfgang von Goethe
Kalimat tersebut awalnya aku pikir hanya berlaku untuk perilaku kita terhadap orang lain. Ternyata, setelah menonton video ini aku sadar bahwa kalimat itu juga berlaku (bahkan sangat) untuk perilaku ku terhadap diriku ini.
Berbicara kepada diri sendiri adalah hal yang lumrah bagi banyak orang. Bahkan menurut para ahli psikologi berbicara dengan diri sendiri (self-talk) juga merupakan hal baik agar kita bisa mengenal diri kita ini. Tanpa sadar kita telah melatih diri kita untuk self-talk sejak kita usia kanak-kanak. Kita bermain dengan boneka kita menggunakan kalimat yang kita ciptakan. Bahkan anak-anak juga menggunakan kembali kalimat yang mereka dengar dari orang-orang di sekitar mereka untuk bermain dan melakukan self-talk. Kemudian semakin dewasa self-talk kita beralih dari vokal menuju self-talk di dalam pikiran kita.
Dalam video ini dinyatakan bahwa self-talk itu penting, karena melalui self-talk kita bisa menyusun rencana, bekerja dalam situasi sulit dan bahkan menjaga motivasi diri. Self-talk berpengaruh sekali terhadap perilaku dan performa keseharian kita. Menjaga diri kita tetap fokus dalam mengerjakan tantangan keseharian bisa dilatih melalui self-talk yang baik.
Sebagai perbandingan, bercakap-cakap dengan teman sudah membuat kita senang, maka bercengkrama dengan diri kita sendiri juga bisa membantu kita mengatur emosi jiwa. Contonya, saat sedang ujian, daripada bilang “Aku akan menaklukkan tes ini.” maka lebih baik kita berfikir “Fita, kamu disiapkan untuk menjalani tes ini!”. Penelitian telah membuktikan bahwa self-talk yang baik bisa membantu kita dalam bersosialisasi seperti bertemu orang baru atau saat berbicara di depan umum.
Tetapi, perlu diingat bahwa : self-talk yang baik dapat membantu kita, self-talk yang buruk akan menyakiti kita.
Orang-orang yang terlalu kritis serta terlalu keras terhadap dirinya sendiri akan berakhir buruk, perilaku mereka menjadi toxic. Mereka yang terus menerus menyalahkan diri sendiri atas permasalahan yang dialami akan berujung pada depresi dan kecemasan berlebihan. Sehingga kini ada terapi khusus untuk mengatasi hal tersebut, yaitu cognitive behavioral therapy (CBT). Terapi tersebut berfokus pada mengatur nada self-talk. Terapis akan memberi arahan dan pendampingan untuk mengidentifikasi siklus pikiran negatif dan menggantinya dengan hal yang lebih netral dan positif.
Jadi, nanti saat kamu bercengkrama dengan diri sendiri, ingat untuk bersikap ramah. Karena suara dalam benak mu adalah seorang mitra yang akan kamu ajak bicara dalam waktu lama.