Mengingat masa lalu, mengenang kenangan waktu itu, membuat ku tersadar bahwa telah jauh jalan aku lalui. Menghadapi badai, menikmati pelangi, merasai perih, rela dilalui untuk meraih mimpi. Tapi semakin kemari semakin sadar bahwa diri ini begitu kerdil. Banyak yang belum diketahui, banyak yang belum dipelajari dan banyak yang masih perlu didalami.
Bila mana dulu masih saja bebal dengan segala kebebasan, maka sekarang kebebasan mahal tebusan nya. Lelah menghampiri disetiap malam, lalu rasa takut muncul di kala fajar. Betapa aku adalah manusia yang masih kurang bersyukur atas keadaan. Masih sering memarahi diri sendiri, menggerutu dalam hati lalu sadar tak ada kesempatan untuk berandai-andai, yang ada hanya harus terus melangkah.
Betapa bertahan adalah tugas yang tak mudah, tapi bukan berarti itu tidak mungkin. Aku sadar, aku masih lemah dan mudah lelah, maka sebisa mungkin aku mencari teman seperjalanan. Paling tidak, sebagai sarana untuk tetap ingat bahwa sebelum ini ada masa yang juga runyam, tapi akhirnya mampu diselesaikan. Sungguh, bersyukur memang harus diusahakan setiap waktu, agar kita tetap mampu terus melaju.
Sekarang, tugasku adalah bertahan dalam segala keadaan, bahkan dalam kebosanan sekalipun. Berperang dengan nafsu dalam diri, menyadarkan diri dari hari ke hari. Nanti, bilamana lelah teruslah ingat memori indah, agar sadar bahwa kamu telah melangkah sejauh ini.
"Bismillah"
pangkal segala kebaikan, permulaan segala urusan penting, dan dengannya juga kita memulai segala urusan.
(Baiduzzaman Said Nursi)
No comments:
Post a Comment