Tuesday, January 28, 2020

Kapan Kita Boleh Menggibah?

Lebih baik intropeksi diri dari pada menggibah

Dosa ketika menggibah, andai dituangkan ke laut maka akan mengotori seluruh laut. Orang yang suka menggibah maka seperti memakan daging bangkai dari manusia. Dari pada menggibah, lebih baik intropeksi diri kita sendiri.

Akan tetapi pada saat-saat tertentu kita boleh mengatakan kejelekan seseorang. Bolehnya menggibah atau menceritakan keburukan seseorang dalam konteks :

Untuk masalah hukum, yaitu menjadi kesaksian terhadap kejahatan terdakwa untuk kepentingan pengadilan.

Untuk mengubah kemungkaran, kita cerita kepada orang yang bersangkutan agar dia memperbaiki diri.

Bercerita atas keburukan seseorang untuk meminta fatwa atau nasehat mengenai kelakuan buruk orang tersebut. Tapi yang diceritakan kelakuan buruk dia kepada kita, harus fokus pada permasalahan yang bersangkutan dengan diri kita. Perlu diperhatikan agar sebaiknya menyembunyikan nama atau identitas orang tersebut. Walaupun sebenarnya boleh mengatakan nama, tapi lebih baik tidak karena kita mencari penyelesaian atas perilakunya bukan tentang orangnya.

Untuk memberi peringatan kepada umat mengenai  suatu keburukan seseorang, dengan tujuan agar umat tidak melakukan keburukan yang sama.

Untuk taaruf, ketika taaruf maka seluruh hal tentang diri kita hendaknya diceritakan. Baik dan buruknya kita harus jujur diceritakan seluruhnya. Hal ini agar pasangan kita tidak kecewa terhadap diri kita. Tidak boleh ada yang disembunyikan, bahkan harus disebutkan kejelekan, agar kita bisa sama-sama bermuhasabah atau menasehati.

Untuk memperingatkan teman kita yang masih polos agar tidak salah pergaulan. Peringatan ini berbasis nasehat, bertujuan sebagai bahan pertimbangan agat teman kita yang masih polos tadi tidak terjerumus dalam penyesalan. Akan tetapi dalam menasehati hendaknya hati-hati, jangan sampai terlalu menjelek-jelekkan orang atau kelompok tertentu. Jangan sampai nasehat kita terbaur dengan kebencian kita, maka kita harus cerdas dalam menasehati.

Ngaji kitab Bulughul Mahram bersama Ustadz Kudhori Soleh
Selasa, 28 Januari 2020

No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...