Thursday, April 23, 2020

Taubat Itu Bertingkat

Sampul Kitab Al-Minahus Saniyyah

Ngaji Kitab Al-Minahus Saniyyah 
Ditulis oleh Syekh Sayyid ‘Abd al-Wahhab asy-Sya’rani

Ngaji bersama Ustadz Khudori, PP Al-Azkiya’

1 Ramadhan 1441H : Bagian Muqoddimah

Kitab ini terkait dengan wasiat dari guru sang penulis bernama Syekh Ali Abu Ishak Ibrahim al-Maqbuli, dimana beliau mewasiatkan nasehat mengenai taubat. Dimana taubat itu hukumnya wajib dan mengharamkan dalam berlebihan dalam berbuat dosa. Tetapkan niat dan bertaubatlah secara istiqomah. 

Taubat itu apa?
Taubat adalah meninggalkan sesuatu yang tercela menurut syariat, diganti dengan melakukan hal yang baik menurut syariat.

Taubat itu bertingkat.
Dalam taubat ada permulaan serta puncak taubat, semua bertahap dengan tingkatannya masing-masing.
>>Pertama, taubat dari dosa besar, bila Anda ingin bertaubat maka segera tinggalkanlah dosa besar (seperti membunuh, musyrik, dll).
>>Kedua, taubat dari dosa kecil (seperti menggunjing). 
>>Kemudian, tinggalkan perbuatan makhruh.
>>Lalu, tinggalkan sesuatu yang kurang baik atau kurang etis (seperti makan dengan berdiri).
>>Kemudian, bertaubatlah dari melihat bahwa diri sendiri lebih hebat dibandingkan orang lain atau biasa disebut sifat ujub. Begitupun sebaliknya, bertaubatlah dari sifat rendah diri, dimana melihat diri sendiri yang paling terbelakang atau merasa paling buruk dibandingkan orang lain.
>>Lalu, bertaubatlah dari perasaan benar telah melakukan hal yang benar, hal seperti ini penting untuk kita renungkan untuk kemudian kita taubati.
>>Kemudian kita bertaubat dari segala rencana atau pemikiran yang sekiranya tidak diridhoi oleh Allah. Manakala kita merencanakan hal yang buruk atau merencanakan berbuat curang, maka segera bertaubat, segeralah ber-istighfar.
>>Puncak dari taubat adalah ketika kita lupa dari mengingat Allah (walau hanya sekejap) kita sudah merasa sangat berdosa, karena ketakutan bila lupa dari mengingat Allah akan terjatuh pada kekuasaan selain Allah.

Indikator Taubat 
Dalam Al-Qur’an, taubat dari nabi Adam yang diterima oleh Allah adalah ketika Nabi Adam mengakui dan menyesali dosa yang telah dia lakukan.
Maka, manakala seseorang telah mengakui dan menyesal akan apa yang telah dilakukannya, maka telah sah taubatnya. Selanjutnya, ijtihad dari ulama adalah setelah mengakui dan menyesali perbuatannya maka orang itu tidak akan mengulangi kesalahannya.
Bagian tidak mengulangi kesalahan ini memang tidak disebutkan secara eksplist dalam Al-Qur’an. Akan tetapi para ulama berpendapat bahwa apabila seseorang telah menyesal atas sesuatu pasti dia tidak akan mengulanginya kembali, bila dia masih mengulangi berarti penyesalannya belum benar. Dalam istilah jawa sering disebut “tobat lombok” dimana orang tersebut masih mengulangi dosa setelah bertaubat.

Kalau kita bertaubat, dosa apa yang dimaafkan?
Sesungguhnya dengan bertaubat yang akan diampuni adalah dosa yang terkait dengan Allah. Semua perbuatan maksiat, semua dosa-dosa insyaAllah akan diampuni oleh Allah, kecuali syirik. Syirik yaitu menduakan Allah dalam hatimu (seperti kita percaya Allah dan percaya jimat pemberian dukun).
Dosa kepada manusia tidak diampuni, itu urusan lain. Dosa harta berupa hutang harus dibayar dan diselesaikan segera. Dosa harga diri berupa menggunjing, merendahkan orang lain, memfitnah, mencemari nama baik, maka harus langsung meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Apabila kita sudah menggunjing atau melukai hati orang lain tapi kita sudah tidak ada kesempatan untuk meminta maaf, maka hendaklah membaca qs Al-Fatihah, qs Al-Ikhlas, qs Al-Falaq dan qs An-Nas masing-masing sebanyak tujuh kali dengan pahalanya ditujukan kepada orang yang bersangkutan. Hal ini dilakukan bila memang tidak memungkinkan untuk meminta maaf, dan akan menambah masalah jika kita meminta maaf, diharapkan pahala atau berkah dari surat yang kita baca bisa menjadi pertanggung jawaban kita di yaumul hisab kelak.


.

Dalam rangka Bulan Ramadhan ini, Insya Allah Ustadz @khudori.soleh akan mengaji dan mengkaji kitab " al-Minah al-Saniyah ", Setelah Shalat Tarawih, Secara Live di IG Pondok @pp.alazkiya dan FB Pondok Al Azkiya Malang . .

Monggo Dipersilahkan, Para Santri atau Alumni maupun di Luar Santri diharapkan Bisa Mengikuti kegiatan Mengaji ini. .
.
Mari di Bulan yang Penuh dengan Keberkahan ini kita berlomba-lomba dalam menjalankan Ibadah dan Kebaikan. 🤲
https://www.instagram.com/p/B_SR4gzJdFi/?igshid=1eid6jz02idzb

Ulasan tentang Kitab Al-Minahus Saniyyah  bisa dibaca di : 
https://nahdlatululama.id/blog/2018/09/17/kitab-al-minahus-saniyyah-karangan-syekh-sayyid-abd-al-wahhab-asy-syarani/

No comments:

Post a Comment

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...