Tuesday, October 31, 2023

Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Para Konsultan Handal

 


Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya oleh Keigo Higashino ini mengusung konsep misterius namun santai. Kisahnya diawali dengan acara kabur dari para pencuri kelas teri yaitu Shota, Atsuya dan Kohei. Ditengah usaha mereka untuk kabur mobil yang mereka curi kehabisan bahan bakar dan mereka memutuskan untuk menunggu fajar tiba di sebuah ruko kosong di pinggir kota. Kisah seru ini dimulai dengan datangnya surat pertama dari Kelinci Bulan yang mengkonsultasikan masalah asmara dan impiannya.


Ketiga sohib itupun (setelah berselisih paham) menjawab surat si Kelinci Bulan. Jawaban yang mereka berikan sangat menohok bagi Kelinci Bulan. Kemudian mereka berkorespondensi dengan cara yang awalnya ganjil dan ajaib. Tiga sohib itu akan menerima surat dari pintu gulung di depan toko kelontong, lalu mereka akan meletakkan surat balasan di kotak susu yang berada di belakang rumah. 


Setelah saling mengkonfirmasi dengan pengirim surat misterius, mereka kemudian sadar bahwa surat-surat itu datang dari masa lalu. Dimana ketika pintu ruko tersebut ditutup, aliran waktu bagi orang yang berada di dalam ruko akan terhenti. Mereka baru menyadari keajaiban ini ketika ada salah satu diantara mereka yang keluar untuk membeli minum, dia hanya keluar beberapa menit, namun bagi kedua teman yang ada di dalam ruko waktu seakan suadah berjalan satu jam. Karena tiga sohib ini tidak memiliki tempat tujuan lagi untuk bersembunyi, merekapun memutuskan untuk membalas surat-surat yang datang dari masa lalu itu.


Sebenarnya toko kelontong Namiya ini adalah milik keluarga Namiya, yang mana sesi konsultasi dimulai oleh kakek Namiya. Kakek Namiya ini awalnya hanya membantu menjawab keluh kesah anak-anak perihal masalah mereka di sekolah, candaan mereka tentang apa yang ada di sekitar mereka. Hingga suatu hari kakek Namiya ini mendapat sepucuk surat yang berisi masalah pelik yang dialami oleh seorang anak SMP dari keluarga kaya. Sejak saat itulah kakek Namiya mulai menerima konsultasi masalah kehidupan. Mereka yang ingin berkonsultasi dipersilakan menaruh surat di pintu gulung yang terletak di depan toko, kemudian paginya surat balasan akan diletakkan oleh kakek Namiya di kotak susu belakang rumah untuk kemudian diambil oleh yang bersangkutan.


Hemat saya, yang membuat novel ini menarik, adalah pengemasan kisah yang misterius. Alur yang digunakan oleh penulis adalah alur maju mundur. Serta digunakan beberapa sudut pandang cerita, dimana dalam satu bab bisa jadi terdapat beberapa sudut pandang yang berbeda. Namun hal itu bukannya malah membuat pusing, justru membuat pembaca tertantang untuk membaca lebih jauh. Masalah yang dihadirkan oleh penulis juga merupakan masalah yang beraneka rupa. Mulai dari masalah yang santai hingga masalah yang mungkin dianggap tabu oleh masyarakat. Mungkin novel ini lebih tepat dikategorikan sebagai novel psikologi, karena sarat akan nasehat dan pemaknaan dalam kehidupan. Kisah dan cara penyampaian yang digunakan penulis mampu masuk kedalam lubuk hati pembaca. Membuat pembaca merenungi hidup dari sudut pandang yang beraneka rupa.


Beberapa kutipan dari novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya oleh Keigo Higashino : 


“Aku ingin kau, termasuk aku, bisa menghargai nyawa seseorang.”


Satu-satunya alasan nasihatku bisa membantu mereka tidak lain karena niat di pengirim surat sendiri. Senadainya mereka tidak berkeinginan menjalani hidup dengan baik dan tekun, mungkin jawaban apa pun yang kuberikan tidak akan ada gunanya bagi mereka.


Akan tiba masa dimana sekedar lulus dari universitas belum tentu menjamin Anda mendapat pekerjaan.


“Bagiku, membuang cita-cita demi orang yang dicintai jauh lebih menyakitkan daripada kematian. Meskipun terpisah jauh, hati kita akan selalu satu. Kau tak perlu khawatir lagi karena aku ingin kau terus mengejar impianmu tanpa penyesalan.”


Cobalah untuk mengubah sudut pandang. Karena peta Anda masih berupa kertas kosong, Anda jadi bebas menggambar apa saja. Semuanya terserah pada Anda. Anda bebas melakukan apa saja karena kesempatan terbentang luas di hadapan Anda. Bagi saya, ini adalah hal yang menakjubkan. Percayalah pada diri sendiri. Saya do’akan semoga Anda bisa menjalani hidup dengan bebas tanpa penyesalan.

Monday, October 16, 2023

Gadis Kretek : Perihal Kisah, Sejarah, Budaya dan Perempuan

 ***

Novel Gadis Kretek oleh Ratih Kumala


Novel ini menggunakan alur maju-mundur, dan menggunakan cara bercerita yang berbeda-beda di setiap bagiannya. Ada bagian yang diceritakan dari sudut pandang tokoh Lebas sebagai “aku” dan banyak bagian lainnya dituliskan dalam sudut pandang orang ketiga sebagai pencerita.


Novel ini menceritakan tiga generasi sekaligus. Mulai dari zaman peralihan penjajahan Belanda dan Jepang hingga kemudian Indonesia merdeka. Kemudian zaman ketika PKI sedang santer sampai sejarah kelam ex-PKI. Diakhirkan pada zaman modern, dimana semua hal (seakan) menjadi lebih mudah dan lancar.


Kisah dibuka dengan gegernya keluarga akibat sang Romo (yang mengalami sakit tak berkesudahan) menyebut-nyebut nama Jeng Yah, seakan permintaan terakhir Romo adalah Jeng Yah. Dikatakan geger karena sang Ibu kemudian sangat marah dan dendam ketika nama Jeng Yah disebut-sebut. Membuat tiga bersaudara (Tegar, Karim dan Lebas) mau tidak mau harus mencari kabar dari Jeng Yah.


Dalam perjalanan tiga bersaudara menelusuri jejak Jeng Yah, penulis mengajak membaca mengarungi sejarah yang berkelindan dari rokok Djagat Raja. Dimulai dengan kisah cinta dan persaingan tokoh Idroes Moeria dan Soedjagat dalam memperebutkan Roemaisa, anak si Juru Tulis. Dari kisah ini yang patut digarisbawahi adalah tekad kuat dari Roemasia yang bertahan dengan sangat baik saat sang suami Idroes Moeria diculik oleh tentara Jepang. Kemudian tekad kuat yang dipegang teguh oleh Idroes Moeria dalam memperjuangkan apa yang dia yakini (lebih keren disebut visi dan misi).


Kemudian penulis juga mencoba menonjolkan budaya yang mungkin dianggap masih tabu yaitu perokok wanita. Dimana dalam novel ini dua tokoh perempuan tangguh yaitu Roemasia dan anak sulungnya Dasiyah tidak jauh-jauh dari barang yang bernama rokok. Penulis mencoba mengangkat sisi lain dari perempuan lewat dua tokoh tersebut. Bahwa perempuan itu bukan hanya simah (isi rumah) yang menjadi pelengkap dalam kedigdayaan suami sebagai laki-laki. Perempuan adalah tonggak, yang bisa berdiri dengan teguh, yang juga memiliki keyakinan, cita-cita dan juga berhak menentukan keputusan sendiri. Penulis dengan apik memoles kepribadian kedua tokoh tersebut dengan baik tanpa kehilangan sisi feminim tokoh tersebut.


Kehidupan yang bergulir, silih berganti ditunjukkan dengan apik oleh penulis. Dimana penulis mampu meramu berbagai pahit manis kehidupan dari kisah-kisah yang dialami oleh tokoh. Dengan banyaknya sudut pandang dalam memaknai suatu peristiwa penulis sebenarnya sedang menunjukkan, bagaimana sesuatu dikenang oleh pihak yang kalah dan oleh pihak yang menang. Namun sekali lagi, dalam novel ini kemanangan dan kekalahan dikaburkan oleh takdir yang bisa dibilang realistis.


Sebuah peringatan : penulis dengan sangat cerdik menjadikan pembaca seakan candu dengan kisah ini, dan pada akhirnya ceirta ditutup dengan plot twist yang sangat-sangat realistis.


Selamat membaca sembari menikmati sensasi rokok yang candu dalam kisah Gadis Kretek oleh Ratih Kumala.


***



Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...