Kalam Hikmah Kitab
Tarikhul Hawadits wal Ahwalun Nabawiyyah
Oleh Ust Dr. H. Abdul Adzim Irsyad Lc., M.Pd
“Semakin kita mengenal Nabi Muhammad, maka semakin kita mencintai Nabi Muhammad”
Nabi Muhammad SAW lahir di hari senin, bulan Rabiul Awal, di tahun gajah, seperti yang termahtub dalam QS Al-Fiil.
Nabi Muhammad SWA lahir dalam keadaan sudah disunat (ada pula yang meriwayatkan Nabi disunat di hari ke-tujuh oleh kakek beliau).
Banyak pendapat yang mengatakan masa kehamilan Nabi adalah sembilan bulan.
Karena Nabi Muhammad lahir di hari senin, beliau melakukan puasa senin. Cara merayakan bahagianya beliau bahagia dengan kelahiran beliau, maka beliau berpuasa di hari senin.
Nabi Muhammad diangkat menjadi seorang Nabi (beliau yang membawa berita penting dari Allah) juga di hari senin. Dan Nabi juga meninggal dunia di hari senin. Nabi berangkat dari Mekkah untuk berhijrah ke Madinah di hari senin, Nabi datang di Madinah juga hari senin. Nabi mengangkat hajar aswad juga di hari senin.
Hari senin adalah hari yang penuh berkah karena berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW.
Nabi lahir dalam keadaan bahagia. Semua orang berbahagia, memuji kepada Allah karena Nabi lahir seakan rembulan yang indah. Ada yang meriwayatkan Nabi lahir tanpa memberikan rasa sakit kepada ibu beliau.
Berbahagialah karena Anda hari ini hidup. Ketika bangun, bersyukur lah kepada Allah, berbahagialah dalam beraktivitas. Terus memuji Allah dalam aktivitas kita, teruslah berusaha untuk berbahagia dalam hidup.
Seandainya Nabi Muhammad tidak ada, maka alam semesta ini tidak diciptakan. Maka betapa spesialnya Nabi Muhammad.
Semua yang terkait dengan Nabi itu semuanya istimewa, baik barang, tempat, hari, kota dan semuanya. Hajar aswad ini hanya batu, seandainya Rasulullah tidak pernah mengecupnya, maka dia tidak memiliki keistimewaan. Ketika segala sesuatu terkait dengan Nabi adalah istimewa.
Betapa beruntungnya kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah suka sekali puasa di hari Kamis karena pada hari Kamis amalan di angkat ke langit.
Cinta dulu, agar semua yang terlihat menjadi indah. Maka akan lebih kuat rasa cinta yang akan membuat kita melihat semuanya yang terkait Nabi Muhammad adalah indah. Muslim itu jatuh cinta dulu kepada Nabi Muhammad, kemudian akan sangat merindukan Nabi Muhammad.
Orang yang jatuh cinta itu rela mencintai untuk apa yang kita cintai. Bukan mengorbankan yang dicintai untuk kepentingan diri sendiri.
Orang yang mencintai Nabi Muhammad itu berperilaku baik karena dia sangat rindu Nabi dan ingin sekali bertemu Nabi. Semua yang berkaitan kepada Nabi membuat hatinya luluh.
Cintailah Nabi mu, sebagaimana Nabi mencintaimu.
‘Beruntunglah orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Kemudian beruntunglah, kemudian beruntunglah, kemudian beruntunglah bagi orang yang beriman kepadaku padahal ia tidak melihatku.’ - Rasulullah SAW
Masjid Al Hikmah UM
Kamis, 16 Syawal 1445 H