Thursday, April 25, 2024

Kalam Hikmah Kitab : Mencintai Rasulullah

 


Kalam Hikmah Kitab

Tarikhul Hawadits wal Ahwalun Nabawiyyah

Oleh Ust Dr. H. Abdul Adzim Irsyad Lc., M.Pd


“Semakin kita mengenal Nabi Muhammad, maka semakin kita mencintai Nabi Muhammad”


Nabi Muhammad SAW lahir di hari senin, bulan Rabiul Awal, di tahun gajah, seperti yang termahtub dalam QS Al-Fiil.

Nabi Muhammad SWA lahir dalam keadaan sudah disunat (ada pula yang meriwayatkan Nabi disunat di hari ke-tujuh oleh kakek beliau). 

Banyak pendapat yang mengatakan masa kehamilan Nabi adalah sembilan bulan. 

Karena Nabi Muhammad lahir di hari senin, beliau melakukan puasa senin. Cara merayakan bahagianya beliau bahagia dengan kelahiran beliau, maka beliau berpuasa di hari senin. 

Nabi Muhammad diangkat menjadi seorang Nabi (beliau yang membawa berita penting dari Allah) juga di hari senin. Dan Nabi juga meninggal dunia di hari senin. Nabi berangkat dari Mekkah untuk berhijrah ke Madinah di hari senin, Nabi datang di Madinah juga hari senin. Nabi mengangkat hajar aswad juga di hari senin.


Hari senin adalah hari yang penuh berkah karena berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW.


Nabi lahir dalam keadaan bahagia. Semua orang berbahagia, memuji kepada Allah karena Nabi lahir seakan rembulan yang indah. Ada yang meriwayatkan Nabi lahir tanpa memberikan rasa sakit kepada ibu beliau.


Berbahagialah karena Anda hari ini hidup. Ketika bangun, bersyukur lah kepada Allah, berbahagialah dalam beraktivitas. Terus memuji Allah dalam aktivitas kita, teruslah berusaha untuk berbahagia dalam hidup.


Seandainya Nabi Muhammad tidak ada, maka alam semesta ini tidak diciptakan. Maka betapa spesialnya Nabi Muhammad. 



Semua yang terkait dengan Nabi itu semuanya istimewa, baik barang, tempat, hari, kota dan semuanya. Hajar aswad ini hanya batu, seandainya Rasulullah tidak pernah mengecupnya, maka dia tidak memiliki keistimewaan. Ketika segala sesuatu terkait dengan Nabi adalah istimewa.


Betapa beruntungnya kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW.


Rasulullah suka sekali puasa di hari Kamis karena pada hari Kamis amalan di angkat ke langit.


Cinta dulu, agar semua yang terlihat menjadi indah. Maka akan lebih kuat rasa cinta yang akan membuat kita melihat semuanya yang terkait Nabi Muhammad adalah indah. Muslim itu jatuh cinta dulu kepada Nabi Muhammad, kemudian akan sangat merindukan Nabi Muhammad. 


Orang yang jatuh cinta itu rela mencintai untuk apa yang kita cintai. Bukan mengorbankan yang dicintai untuk kepentingan diri sendiri. 


Orang yang mencintai Nabi Muhammad itu berperilaku baik karena dia sangat rindu Nabi dan ingin sekali bertemu Nabi. Semua yang berkaitan kepada Nabi membuat hatinya luluh.


Cintailah Nabi mu, sebagaimana Nabi mencintaimu. 


‘Beruntunglah orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Kemudian beruntunglah, kemudian beruntunglah, kemudian beruntunglah bagi orang yang beriman kepadaku padahal ia tidak melihatku.’ - Rasulullah SAW


Masjid Al Hikmah UM

Kamis, 16 Syawal 1445 H



Thursday, April 18, 2024

Menjaga Taqwa di Bulan Syawal

 


-SADAR-


Orang yang sadar ilmu Islam dan mematuhi aturan dengan sadar. 


Sadar dalam sholat agar bisa mencapai khusyuk. Sadar bahwa sholat itu untuk beribadah kepada Allah. 

Jika kita sholat tapi masih belum fokus ke Allah berarti belum sadar. 

Agar sholat kita khusyuk maka  pertama, dalam wudhu kita juga harus khusyuk. Kedua, kita harus membangun suasana. Meskipun kita jauh dari Ka'bah kita ini merasa dekat Ka'bah. Intinya saat datang ke tempat sholat bangun ilustrasi dan fokus ke sholat. Bacalah syahadat dan Qs An-Nas agar terhindar dari syaithan khanzab (syaitan yang mengingatkan manusia sesuatu yang dia lupa saat sholat). 


Apakah Ramadhan membuatmu menjadi lebih baik? 


Level 1 : puasa tidak makan & minum, tidak berhubungan suami istri


Level 2 : mem puasa kan anggota tubuh. Cth : mulutnya tidak gibah. 


Level 3 : mem puasa kan hati. Dia menjaga jiwanya, hatinya hanya diisi oleh Allah, selain Allah dia buang. 


Kalau seseorang itu sadar maka niat baik akan jadi manifestasi nya. Niat yang baik akan menjadi dasar berperilaku. Seseorang akan melakukan secara profesional, agar aktivitas nya benar secara dzohir, secara lahir. 


Niatkanlah yang baik untuk setiap langkah Anda. Niat Anda ke UM ini apa? Kuliah ini semangat nya apa? 


Niat yang baik mengubah orang biasa menjadi kekasih Allah. Harus lillahita'ala. 

Niat yang baik mengubah aktivitas biasa menjadi aktivitas luar biasa. 

Jika kita beribadah untuk tenar maka hanya dapat tenar, tidak dapat apapun, tidak dapat pahala dari sisi Allah. 


Tanah yang kita pijak akan jadi saksi di hadapan Allah. Kalau dengan sadar berniat yang baik, maka semoga tiap tarikan nafas kita ada pahalanya di sisi Allah SWT.



-SABAR-

Kita selama Ramadhan itu butuh kesabaran. 

Kita berusaha menjadi orang yang sholeh adalah long life education. Tidak cukup waktu beberapa tahun untuk menjadi seseorang yang sholeh, maka butuh kesabaran. 


"Bersabarlah kalian sampai kalian bertemu saya di telaga kausar di surga, dan kalian minum dari tangan saya." ~ Rasulullah


~BERDO'A~

Kita ini tidak bisa apa-apa jika tidak diberi petunjuk dan kekuatan oleh Allah. 

Kita ini nol, kita tidak ada apa-apa nya tanpa Allah. 

Lahaula wala quwwata illa billah. 

Tidak ada yang bisa memberi saya kekuatan untuk melakukan ketaatan tanpa pertolongan Allah SWT. 


Do'a setelah sholat :

Allahumma a'inni 'ala dzikrika wasyukrika wa husni 'ibadatik. Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu." (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Ahmad, dan al-Hakim).



Rahmat Allah itu besar. Tidak boleh kita berputus-asa terhadap Rahmat Allah. Kita salah dan mengaku salah adalah modal menuju Allah. 

Harus ditekankan pada diri sendiri bahwa kita tidak bisa menyimpulkan sesuatu selama kita masih berproses. Kita ini bisa berubah menjadi lebih baik terus menerus. Perubahan kita ini haruslah transformatif. Dimana hari ini harus lebih baik dibandingkan kemarin.

Kita ini selagi masih hidup masih selalu berproses. 


Sengsara orang yang mendapati Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya oleh Allah. 


Terus konsentrasi, terus berdo'a. Karena karakternya buah iman itu kadang menurun kadang berkurang. Kalau intinya iman tidak boleh berubah. Berdo'a lah selalu agar selalu diperkuat iman kita oleh Allah. 


Jika kita merasa "tidak mendapatkan apa²" maka hey jangan kufur nikmat! Kita ini orang yang dibebani tugas! Kita ini hamba yang harus berusaha! Lakukan saja! Nanti hasilnya Allah yang menentukan. 


Do'a Nabi Ibrahim tentang keturunannya yang sholeh. Do'a tersebut baru diijabah Allah lewat diutusnya Nabi Muhammad dan do'a Nabi Ibrahim terkabul sampai sekarang. 


Ya Allah Memudahkan Segala Sesuatu maka tolong mudahkan hidup saya. 


Khusnudzon kepada Allah, berprasangka baik kepada Allah, berprasangka baik kepada sesama hamba Allah. 


Masjid Al-Hikmah UM

Kamis, 9 Syawal 1445H


****






Tuesday, April 2, 2024

Catatan Pembelajaran dari Al-Haram : Syukur



Catatan (2) : Syukur atas keadaan dan harta

Bersyukur kepada Allah atas rezeki yang kita miliki dan kita harus memahami betul bahwa rezeki itu dari Allah. Mengutip nasihat dari Abi Quraish Shihab mengenai syukur, yaitu :

 "Bersyukur itu menerima yang sedikit dan menganggapnya banyak. Serta mengeluarkan yang banyak dan menganggapnya sedikit." (Abi Qu)*

 

Dalam pandangan saya pribadi, rezeki yang saya terima saat umrah dan sampai saat ini adalah banyak berupa waktu luang dan waktu sehat. Rezeki materi yang saya miliki belum berupa berlian atau uang yang sangat amat banyak di mata manusia. Namun rezeki dalam hal waktu luang yang Allah berikan kepada saya adalah suatu kenikmatan yang pada akhirnya membuat saya bisa belajar lebih banyak. Begitu pula rezeki berupa waktu sehat dari Allah yang menjadi sebab kemampuan untuk beribadah secara fisik dengan lebih lancar.

 

(a) Bersyukur atas keadaan

 

Dalam perjalanan menuju Jeddah, ketika pesawat yang kami tumpangi tawaf terlebih dahulu di langit Medan, pembimbing kami Kyai Syafaat mengimpulkan seperti ini :

 

"Alhamdulillah, kita mendapatkan tambahan waktu di dalam kendaraan tanpa perlu menambah biaya/uang." (Kyai Syafaat)

 

Begitu pula kurang lebih yang beliau sampaikan saat bis yang kami tumpangi terkena macet. Serta ketika bis yang membawa kami mengunjungi padang Afarah berputar-putar lama di jalan raya.

 

Peristiwa dalam kendaraan tadi memberikan saya pembelajaran bahwa mensyukuri apa yang terjadi dalam hal ini melihat sisi baiknya akan membuat kita lebih bisa menerima keadaan.

 

(b) Beryukur atas harta

 

Selanjutnya, mari kita singgung mengenai harta. Untuk berbuat baik tentu saja kita harus memiliki harta benda. Karena harta benda ini bisa membuat kita lebih mudah berbuat kebaikan. Tapi mari kita ingat bersama, hanya harta benda yang membuat kita bersyukur dengan cara bersedekah yang akan menyelamatkan kita. Sedangkan harta yang terlalu kita cintai dan enggan kita sedekahkan atau enggan kita zakatkan akan menjadi sebab pintu neraka dibukakan untuk kita.

 

Perihal harta, saya melihat bahwa selama di Madinah dan Mekkah infrastrukutur kota yang megah berjalan beriringan dengan masyarakatnya yang tentram. Banyak sekali para penziarah yang datang dengan ciri khas mereka yang hidup makmur dan berkecukupan. Akan tetapi juga ada mereka-mereka yang masih berada dalam garis kemisknan yang terus berusaha mencari rezeki diantara ramainya para penziarah dari penjuru dunia. 

 

Lalu dari peristiwa tersebut ada rasa syukur yang harusnya bisa kita terbitkan bersama-sama.

 

Melihat hal itu saya merasa bahwa Allah sangat amat Maha Adil. Dimana keadilan dalam hal ini adalah ketika tetap ada yang miskin diantara yang kaya. Karena ada yang miskin maka saya bisa memiliki alasan untuk bersedekah. Di Masjid Nabawi dan di Masjidil Haram tidak ada yang namanya kotak amal. Kita jamaah biasa ini tidak bisa serta merta menginfakkan harta kita untuk kemakmuran masjid. Tapi kita bisa membagi atau bersedekah kepada mereka para petugas kebersihan yang sedang bekerja dan mereka juga membutuhkan uang itu.

 

Diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Siapakah diantara kalian yang harta ahli warisnya lebih ia cintai daripada hartanya sendiri? Mereka (para shahabat) menjawab: Tidak ada diantara kami kecuali hartanya lebih ia cintai. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Sungguh hartanya adalah apa yang telah ia infakkan dan harta ahli warisnya adalah yang ia tinggalkan (tidak diinfakkan)” (HR. Al-Bukhari).**

 

Maka menurut kesimpulan saya pribadi :

Harta yang paling bermanfaat adalah yang menjadi sebab kita bersyukur. 

Kita harus bersyukur terlebih ketika kita bisa membeli akhirat dengan dunia.

 

Malang, 22 Ramadhan 1445 H

  

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...