Judul : Nalar Ayat-Ayat Semesta : Menjadikan Al-Qur'an sebagai Basis Konstruksi Ilmu Pengetahuan
Penulis : Agus Purwanto, D.Sc
Editor : Yadi Saeful H, Henny Irawati
Tahun : Cetakan ke-tiga, Ramadhan 1436 H
Penerbit : Penerbit Mizan
Tebal buku : xvi + 558 halaman
ISBN : 978-979-433-865-0
Kesan pertama : "Begitu sempurnanya Allah menciptakan alam semesta ini, memahami dan memikirkan keteraturan dan kesempurnaan alam semesta akan mendekatkan kita pada Sang Penguasa yang sebenarnya."
Buku ini ditulis oleh seorang doktor ahli fisika teoritis lulusan Universitas Hirosima, Jepang. Buku ini adalah lanjutan dari buku sebelumnya berjudul : Ayat-Ayat Semesta:Sisi-Sisi Al-Qur'an yang Terlupakan. Buku ini secara keseluruhan membahas mengenai ayat-ayat kauniyah dalam Al-Qur'an yang tafsirnya berkaitan dengan ilmu alam. Banyak pula dibahas mengenai dasar ilmu filsafat tentang alam semseta ini, kemudian dilanjutkan dengan pemahaman terjemahan penggalan Al-Qur'an yang menginformasikan ilmu pengetahuan alam dan di jabarkan lagi keilmuan tentang alam semesta dengan detail oleh penulis.
Sampul depan buku |
Buku ini terdiri dari enam bab yaitu : Islam dan Sains; Kosmologi; Astronomi; Biologi; Kuantum; Estetika dan Teknologi. Dalam bab pertama ini penulis mengajak pembaca untuk memahami keilmuan yang dibangun mulai zaman Yunani kuno, dimana ilmu pengetahuan bertumpu pada para filosof. Kemudian dibahas perkembangan pengetahuan pada era Eropa modern yang mana para ilmuan muslim menjadi penggerak utama ilmu pengetahuan. Dituliskan pula kisah perkembangan ilmu fisika mulai kemunculan teori gravitasi oleh Sir Issac Newton, lalu teori Gelombang Elektromagnetik, teori Relativitas oleh Einstein, hingga teori Kuantum.
Dalam bab pertama ini juga dituliskan mengenai hubungan Al-Qur'an dan akal, dimana dituliskan kumpulan ayat-ayat Al-Qur'an yang memuat pesan mengenai kesempurnaan alam semseta ini. Penulis juga menulis daftar ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan benda dan fenomena yang ada di alam, seperti air, angka, besi, fatamorgana, laut, malam dan lain-lain. Penulis menyebutkan bahwa "Islam datang bukan untuk menghapus paham-paham atau ajaran yang pernah ada sebelumnya. Sebaliknya Al-Qur'an hadir untuk meluruskan yang menyimpang dan menyempurnakan yang kurang...". Penulis juga menuliskan subab yang berisi pentingnya kita memahami bahasa Arab dan tata bahasanya agar kita bisa memahami Al-Qur'an seutuhnya. Di bab ini dituliskan dasar-dasar ilmu tata bahasa Arab bagi pembaca, dengan tabel, diagram dan contoh pengaplikasian tata bahasa memberikan pembaca informasi yang lebih banyak mengenai bahasa Arab. Di akhir bab pertama ini juga dituliskan kisah-kisah menginspirasi dalam perjuangan (dalam sunyi) untuk ilmu pengetahuan, dimulai dari kisah Paul Dirac, kisah Micho Kaku, kisah Abdul Salam, kisah Ahmed Hasan Zewail, kisah Terry Mart hingga kisah Mikrajuddin.
Di bab kedua, penulis mengajak pembaca mengetahui pembentukan alam semesta pada kejadian yang terkenal dengan nama "Big Bang". Dituliskan tentang penjelasan partikel-partikel dasar di awal terbentuknya alam semseta yaitu quark, anti-quark, lepton, dan anti-lepton. Disebutkan oleh penulis di awal pembentukan alam semesta yaitu : "Semua berada dalam jumlah yang banyak sekali dan saling berinteraksi satu sama lain melalui pertukaran gluon, foton, dan boson .". Dituliskan pula mengenai besi yang merupakan inti paling stabil dan unsur yang paling berat yang dapat diciptakan di pusat bintang. Dijelaskan pula mengenai struktur ruang waktu, gravitasi yang melengkungkan ruang dan waktu dan efeknya pada pergerakan bumi.
Bab ketiga berjudul Astronomi, membahas mengenai kejadian-kejadian astronomi yang berkaitan dengan planet bumi. Dimulai dari penjelasan gunung-gunung yang bergerak, tempat terbit dan terbenamnya matahari, garis arah timur-barat, penentuan arah kiblat, penentuan waktu sholat, musim dan kalender hingga langit dan hiasannya. Setiap pembahasan selalu diawali dengan ayat-ayat Al-Qur'an, kemudian arti kata-katanya dan tafsirnya lalu dilanjutkan dengan pembahasan detail akan setiap astronomi yang ada di bumi. Jika memang ada pemikir yang mengatakan pendapat yang bertentangan dengan AL-Qur'an penulis akan meluruskannya dengan : "Karena Al-Qur'an pasti benar, yang harus dikoreksi adalah pemahaman dan kerangka berpikir kita....".
Bab keempat berjudul Biologi, membahas semut dan tumbuhan-tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam bab ini dituliskan mengenai ratu semut dalam Al-Qur'an surat Al-Naml:18, dengan pemahaman tata bahasa yang lebih rinci seekor semut yang mengkoordinasi semut lainnya adalah ratu semut. Bab selanjutnya berjudul Kuantum, membahas mengenai gelombang longitudinal dan tranversal dalam konteks indrawi manusia, dijelaskan pula mengenai materi dan ruang dalam kemudian tentang dunia mikro yang sangat unik. Bab terakhir berjudul Estetika dan Teknologi, membahas mengenai kesimetrisan semua yang ada di alam ini, mulai dari letak Ka'bah, pada butiran salju hingga pada sayap kupu-kupu. Dijelaskan pula mengenai ketetapan alam dan bilangan ilmiah yang mengagumkan, penjelasan mengenai besi dan logam lain yang bisa digunakan untuk mengecor hingga penjelasan mengenai perahu layar dan kapal laut.
Secara keseluruhan buku ini membawa pembaca kepada pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya menyeimbangkan pengetahuan agama dan pengetahuan alam. Dengan dasar filosofi, ilmu pengetahuan alam dan bahasa yang mudah dimengerti membuat pembaca tergugah untuk memahami lebih dalam mengenai Islam dan Sains. Teknologi yang berkembang sejauh ini adalah buah ilmu pengetahuan dan manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah bertugas menjaga bumi ini, jika sebagai manusia yang berilmu kita tidak mengnal akhlak baik dan etika yang baik maka akan sia-sia ilmu kita. Pembaca diajak untuk merenungkan lebih jauh mengenai kekuasaan Allah yang Allah tuliskan dalam Al-Qur'an dan pembaca diarahkan untuk merenungi bahwa ilmu pengetahuan itu sangat indah jika kita memahami dengan benar dan dengan dasar yang kokoh. Terakhir melalui buku ini penulis dapat menyampaikan pesan bahwa :
"Umat Muslim harus senantiasa merenungkan ayat-ayat kauniyah demi tumbuhnya kecintaan pada sains. Al-Qur'an tidak lagi dipahami sekedar katalog setelah mati maupun setelah Hari Kebangkitan, melainkan dipahami secara lebih lengkap dan terpadu."
No comments:
Post a Comment