Judul : The Impact of the Use of STEM Education Approach on the Blended Learning to Improve Student's Critical Thinking Skills
Latar
belakang : Terdapat beberapa aspek yang ditemukan, misalnya
siswa masih kesulitan memahami konsep fluida dinamis khususnya konsep
kontinuitas dan persamaan Bernoulli dengan penerapannya. Salah satunya adalah
siswa kurang memperhatikan guru selama proses belajar mengajar. Selain itu,
pembelajaran fisika hanya menyajikan rumusan tanpa mengetahui tujuannya dan
banyak siswa yang kurang percaya diri.
Tujuan
: Penelitian ini mengeksplorasi dampak blended
learning dengan menggunakan pendekatan pendidikan STEM terhadap peningkatan
berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika di sekolah menengah atas.
(Topiknya adalah fluida
dinamis. Konsep fluida dinamis terdiri dari konsep fluida ideal, persamaan
kontinuitas, Hukum Bernoulli, dan penerapan Hukum Bernoulli melalui Terrocelli,
venturimeter, pipa pitot, dan gaya angkat pada pesawat terbang.)
Kebaharuan
penelitian :
Penggunaan blended learning dapat mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan siswa, serta dapat menjadi peluang untuk
mengintegrasikan pengembangan dan teknologi inovatif melalui pendidikan daring.
Mencermati hasil
penelitian yang ada, sepertinya blended
learning belum banyak diimplementasikan di Indonesia. Oleh karena itu,
penelitian ini akan mengungkap dampak penerapan pendekatan pendidikan STEM pada
pembelajaran campuran.
Kontribusi dalam penelitian ini terletak pada
kerangka unik yaitu dalam proses penyampaian pengetahuan menggunakan blended
learning yang disematkan pendekatan pendidikan STEM untuk pelajaran fisika SMA
di pedesaan.
Metode
Penelitian :
Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group design.
Populasi yang digunakan
adalah SMA di Nusa Tenggara Barat tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari
lima kelas dengan jumlah siswa masing-masing 27 siswa. Sampel diambil secara
acak untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari mata kuliah
populasi penelitian.
Kelompok eksperimen
diajar dengan blended learning
yang menggunakan pendekatan pendidikan STEM. Kelompok kontrol
disiapkan dengan kegiatan konvensional. Kovariat dalam penelitian ini
adalah pengetahuan awal. Variabel terikat adalah keterampilan berpikir kritis
yang diukur dengan menggunakan tes esai. Analisis statistik yang digunakan
adalah ANCOVA dengan error margin 0,05.
Hasil
:
Pengaruh pengetahuan awal siswa dan pendekatan pendidikan STEM pada blended learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa secara simultan dapat dilihat dari angka signifikansi pada Corrected Model. Dapat dilihat bahwa jumlah yang signifikan adalah 0,000. Karena angka signifikan kurang dari 0,05, maka secara simultan pengetahuan awal siswa dan pembelajaran yang digunakan berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis. Berikut penjabarannya dalam tabel 7 dan 8 :
Dari data pada Tabel 9, blended learning dengan pendekatan pendidikan STEM lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir esensial dan minat belajar dibandingkan dengan konvensional.
Hasil penelitian menemukan bahwa blended learning dengan pendekatan pendidikan STEM meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Dengan hasil seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, tampaknya pengetahuan awal siswa memiliki
kontribusi terhadap tingkat kemampuan berpikir kritis siswa SMA di Nusa
Tenggara Barat, Indonesia.
Keterbatasan penelitian
ini adalah selama pembelajaran daring, siswa dengan literasi digital kurang
masih membutuhkan pendampingan dari guru di awal pembelajaran.
Rekomendasi
: Dalam penelitian ini, beberapa aspek dapat dikaji sebagai variabel yang
terpisah, yaitu: sistem manajemen pembelajaran yang digunakan, interaksi guru
dan siswa selama blended learning, karakteristik materi pengajaran, dan
karakteristik siswa. Dampak yang terlihat masih pada outcome yaitu kemampuan
berpikir kritis. Namun pengaruh terhadap keluaran seperti tingkat interaksi
yang berhubungan dengan kehadiran guru, kehadiran sosial dan kehadiran akademik
belum diteliti. Sementara banyak peneliti masih melihat banyak peluang yang
bisa dilakukan agar pembelajaran online berjalan maksimal.