Wednesday, September 28, 2022

Resume Jurnal Statistik Inferensial (Pertemuan Kelima)

 

DOI

Judul Jurnal :

The effect of prompting question on students’ worksheet - based on guided inquiry towards students’ learning achievement and activity of class X MIA of MA Negeri 1 Makassar (study on electrolyte and nonelectrolyte solution)

Kebaruan (Novelty) :

Kebaruan dalam artikel ini adalah hubungan yang diperoleh dari penggunaan pembelajaran inkuiri terhadap pencapaian siswa dalam materi materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Artikel ini didasarkan pada eksperimen-kuasi untuk menemukan pengaruh pertanyaan yang diberikan dalam lembar kerja siswa (LKS) yang didesain dengan “post-test” kontrol grup. Subjek yang diteliti adalah murid kelas X MIA dari MAN 1 Makassar yang terdiri dari enam kelas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prompting question pada LKS berbasis inkuiri terarah dan variabel terikatnya adalah prestasi belajar dan aktivitas siswa. Data aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial.

Metode Penelitian :

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes di akhir pelajaran stoikiometri. Data yang diperoleh setiap siswa berupa hasil tes, kemudian hasil tes tersebut diubah menjadi skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


Hasil analisis prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa rata-rata skor kelompok eksperimen dan kontrol adalah 72,11 dan 66,34. Sedangkan hasil analisis aktivitas siswa menunjukkan bahwa rata-rata skor kelompok eksperimen dan kontrol adalah 81,25 dan 78,31.

Hipotesis dianalisis dengan uji nonparametrik, uji Mann-Whitney terhadap prestasi belajar dan untuk aktivitas siswa.

Berdasarkan uji prasyarat analisis (uji normalitas dan uji homogenitas), dinyatakan bahwa data dari kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal tetapi kedua kelompok berasal dari varians yang homogen, sehingga uji hipotesis dengan menggunakan uji-t tidak dapat dilanjutkan. Alternatif lain untuk menguji hipotesis untuk data yang tidak berdistribusi normal adalah dengan menggunakan uji hipotesis nonparametrik (uji Mann-Whitney).


Nama : Fithrotul Azizah

NIM : 220321810697

Prodi : Magister Pendidikan Fisika

Sunday, September 25, 2022

Essay Pertemuan Pekan Ke Empat Statistika Inferensial



Pada pertemuan ke empat, disajikan materi dari kelompok tiga dengan topik Uji Prasarat Analisis: Normalitas, Homogenitas, dan Linieritas. Berikut adalah kumpulan jawaban saya dalam permasalah yang diajukan oleh pemateri dalam sesi diskusi.

 

Ketidak mampuan suatu data memenuhi asumsi normlitas terjadi saat data yang didapatkan dalam jumlah yang besar, yaitu lebih dari 40 data. Apabila sampel atau data yang diolah kurang dari 40 data, masalah data yang tidak terdistribusi normal bisa diselesaikan dengan prosedur parametik. Kemudian menurut teorema central limit, bila data yang diolah berjumlah ratusan dan hasil sampel data mendekati normal, maka sampling distribusinya akan mendekati normal dengan sendirinya. Kemudian teorema tersebut juga mengatakan bahwa rerata dari sampel acak dari distribusi apapun akan secara sendirinya memiliki distribusi normal. (1)

 

Untuk data yang dibandingkan dalam uji homogenitas harus memenuhi lima syarat utama agar bisa digunakan. Pertama, hipotesis nya ada dua jenis, H0  distribusi dari dua populasi sama dan Ha distribusi dari dua populasi tidak sama. Kedua, digunakan tes statistik X2, dihitung dengan cara yang sama seperti tes independensi. Ketiga adanya derajat kebebasan (df) dimana df = nomor kolom – 1. Keempat, memnuhi persyaratan bahwa semua nilai harapan yang ada dalam tabel harus lebih besar atau sama dengan lima. Terakhir, kegunaan uji homogenitas adalah untuk membandingkan dua populasi yang mana variabel bersifat kategoris dengan lebih dari dua kemungkinan nilai respons.

Untuk menilai apakah dua data yang digunakan berasal dari distribusi yang sama, dapat digunakan uji homegenitas yaitu distribusi chi-kuadrat. Hipotesis nol untuk pengujian ini menyatakan bahwa populasi dari dua kumpulan data berasal dari distribusi yang sama. Tes membandingkan nilai yang diamati terhadap nilai yang diharapkan jika dua populasi mengikuti distribusi yang sama. (2)

 

Uji linieritas penting karena menentukan rentang metode di mana hasil diperoleh secara akurat dan tepat. Dalam artikel yang saya baca,  uji linearitas penting dilakukan untuk mengkonfirmasi sensitivitas metode untuk analisis konsentrasi analit dalam suatu kisaran tertentu. Dalam artikel tersebut kisaran tertentu yang dimaksudkan adalah data kandungan obat yang dianalisis, dimana nilai konsentrasi yang dihasilkan harus benar-benar presisi. Kemudian apabila dikaitkan dalam penelitian pendidikan fisika, maka uji linearitas akan sangat berfungsi dengan maksimal untuk mempermudah dalam melakukan anlisis antara variabel penelitian. Derajat hubungan antar variabel penelitian dapat diketahui dari koefisien yang didapat dari uji linearitas. (3)

Wednesday, September 21, 2022

Resume Jurnal Statistik Inferensial (Pertemuan Keempat)

 


Judul Jurnal : THE EFFECT OF BASIC MATHEMATICAL ABILITIES ON LEARNING OUTCOMES OF PHYSICS EDUCATION STUDENTS

DOI

Kebaharuan Jurnal :

Riset ini dilakukan untuk mengidentifikasi efek dari kemampuan matematika dasar dalam proses belajar fisika dalam sub pembelajaran Metode Pengukuran. Subjek yang diteliti adalah para mahasiswa sarjana semester empat Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia. Penelitian ini didasarai observasi dari proses belajar Metode Pengukuran dan kemudian dilakukan riset eksperimental. Metode untuk pengumpulan data pada riset ini adalah dengan cara memberikan soal test kepada para subjek (mahasiswa) setelah pembelajaran dilakukan.

Konsep kebaharuan jurnal ini adalah berfokus dalam analisis kemampuan matematis para mahasiswa pendidikan fisika yang dinilai masih kurang baik. Dimana pemahaman matematika dalam proses pembelajaran ilmu fisika sangat dibutuhkan. Matematika sebagai bahasa yang abstrak mampu menjelaskan rumus fisika dengan lebih gamblang. Meskipun fisika juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam pemahaman konsep dalam rumus fisika sangat dibutuhkan pemahaman matematik yang baik.

Metode Penelitian :

Metode yang dilakukan dalam riset ini adalah dengan digunakan set soal yang dijadikan instrumen uji. Subjek yang diuji adalah mahasiswa pendidikan fisika semester empat yang terdiri dari tiga kelas. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 88 mahasiswa. Pada tahap awal setiap kelas diberikan tes kemampuan dasar matematika untuk mengetahui sejauh mana pemahaman matematis para mahasiswa. Kemudian, di akhir perkuliahan, para mahasiswa diberikan tes hasil pembelajaran untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap kuliah yang diberikan. Oleh karenanya, penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas berupa kemampuan dasar matematis dan variabel terikat berupa hasil pembelajaran.

Metode Pengolahan Data :

Instrumen tes yang digunakan dalam riset ini ada dua jenis, yaitu tes kemampuan dasar matematika dan tes hasil pembelajaran. Data hasil tes dianalisis dengan software SPSS 17. Tahapan pertama pengolahan data adalah dilakukan uji prasyarat, yaitu test normalitas dan tes linearitas pada variabel bebas dan variabel terikat. Hasil dari tes normalitas adalah terdapat nilai untuk variabel kemampuan dasar matematika adalah 0,06. Kemudian nilai untuk variabel hasil pembelajaran adalag 0,123. Sehingga disimpulkan bahwa kedua variabel yang dipelajari telah memliki distribusi data yang normal. Kemudian untuk hasil tes linieritas pada penelitian ini adalah 0,351. Maka kedua variabel yang ada menunjukkan hubungan yang linear. Setelah dilakukan tes normalitas dan tes linearitas, dilakukan analisis regresi.



 

Nama : Fithrotul Azizah

NIM : 220321810697

Prodi : Magister Pendidikan Fisika

Wednesday, September 14, 2022

STATISTIK UNTUK PENGUJIAN RELIABILITAS : JENIS UJI TEST-RETEST

 Halo teman-teman semua, selamat datang di laman materi Uji Test-Retest Reliabilitas.

Perkenalkan, saya Fithrotul, kali ini sebagai anggota pemateri dari kelompok kedua.

Berikut saya kirim link-link yang bisa teman-teman akses untuk mempermudah diskusi kita pada pekan ketiga ini. 

Silahkan disimak dan ditanggapi.

LINK MAKALAH

LINK PPT

LINK YOUTUBE

Terima kasih atas perhatiannya.


Sunday, September 11, 2022

Esai Pertemuan Pekan Ke Dua Statistika Inferensial

                    

Esai Pertemuan Pekan Ke Dua Statistika Inferensial

Nama : Fithrotul Azizah

NIM   : 220321810697

Kelas  : B


Berikut adalah catatan yang saya ambil dari empat subab materi yang ada dalam pertemuan pekan kedua. 


Desain between-subjects (atau between groups) adalah konsep uji yang menyesuaikan dengan kondisi dari masing-masing personal yang dihadapi. Sehingga setiap orang hanya dihadapkan pada satu penguji. Jadi misalkan ada sepuluh siswa yang akan diuji pemahaman fisika dalam bidang termodinamika, maka peneliti harus menyediakan sepuluh penguji yang berbeda untuk masing-masing siswa.

Desain within-subject adalah konsep yang menggunakan jenis uji yang sama untuk semua kondisi pada personal yang sama. Jadi misalkan ada sepuluh siswa yang akan diuji pemahaman fisika dalam bidang hukum newton, kemudian peneliti ingin menguji pemahaman terhadap hukum 1 newton, hukum 2 newton dan hukum 3 newton. Maka peneliti hanya membutuhkan tiga penguji pada setiap jenis hukum newton. Kemudian setiap peserta diarahkan untuk mendatangi ketiga peguji tersebut secara bergantian.  

Setiap jenis riset yang melibatkan lebih dari satu kondisi yang dijadikan acuan uji maka harus menentukan salah satu jenis uji, antara desain between-subjects atau desain within-subject.

 

Untuk mengetahui teknik analisis yang bisa dipergunakan dalam penelitian, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan topik yang akan diteliti. Kemudian dilakukan pengkajian teori dari topik yang diambil, dilakukan pula analisis yang memungkinkan untuk topik tersebut. Kemudian mengumpulkan variabel penelitian yang terkait, sehingga didapatkan gambaran dasar mengenai jenis teknik analisis yang digunakan, antara teknik analisis kuantitatif atau kualitatif. Kemudian dilanjutkan dengan penggunaan jenis uji statistik yang sesuai dengan pengolahan variabel penelitian dengan topik serta permasalahan terkait.

 

The r family of effect size measures dan The d family of effect size measures

Konsep dasar dari perbedaan keduanya adalah, d family didasarkan pada perbedaan standar rata-rata dan untuk r family berdasarkan ukuran kekuatan asosiasi yang didapatkan. Secara konsep, d family of effect size didasarkan pada komparasi antara perbedaan observasi yang dilakukan, tidak dibandingkan terhadap standar deviasi dari observasi tersebut. Ini artinya Cohen d =1 adalah standarisasi perbedaan antara dua kelompok yang sama akan tetapi tetap dalam satu lingkup standar deviasi. Kemudian untuk r family of effect size didasarkan pada proposri varian yang dijelaska oleh anggota dalam grup ( contoh, sebuah korelasi dari r = 0,5 mengindikasikan 25% dari varian perbedaan dalam kelompok).

 

Mengetahui jenis pengukuran variabel adalah hal yang sangat krusial dalam menjalani sebuah penelitan. Hal ini dikarenakan data yang kita peroleh tidak akan memberikan dampak apapun bila tidak kita olah dan kemudian kita kaji lebih lanjut. Pengolahan data penelitian yang diperoleh memuat banyak variabel yang masih bersifat abstrak dan multi-tafsir. Oleh karenanya diperlukan penafsiran statistik inferensial yang tepat guna menghimpun kesimpulan yang terjabarkan dengan jelas.


Wednesday, September 7, 2022

Jurnal Statistik Inferensial (Pertemuan Kedua)

 Judul Jurnal : Framework for Evaluating Statistical Models in Physics Education Research

DOI: 10.1103/PhysRevPhysEducRes.17.020104  


Kebaharuan (Novelty) dari jurnal :

Ranah riset pendidikan fisika semakin berkembang terutama dalam ranah pengembangan berfikir kritis, evaluasi metode statistik dan pengembangan teknologi pembelajaran. Sejak tahun 2019 jurnal Physical Review telah mengumpulkan metode kuantitatif yang telah teruji dalam bidang riset pendidikan fisika di Amerika. Terungkap ada efek yang muncul akibat banyaknya pengembangan riset yang dilakukan untuk pengaplikasian metode belajar berbasis mesin. Banyak siswa yang merasa terbebani dalam penggunaan mesin pembelajaran tersebut dikarenakan siswa terlalu disibukkan dalam uji prediksi (pretest dan postes) dibanding penjelasan terhadap konsep materi belajar.

Jurnal ini melakukan pengujian lebih lanjut mengenai efek dari mesin pembelajaran dalam penyampaian materi pendidikan fisika, penyajian proses manajemen data, model evaluasi dan cara menyampaikan hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk (i) mengetahui mana murid yang ingin keluar dari peminatan fisika, (ii) murid mana yang membutuhkan perhatian lebih dalam belajar fisika dan (iii) jenis pola pembelajaran yang membantu murid mempersiapkan diri untuk tingkat universitas. Untuk itu jurnal ini mereview bagaimana model statisik yang telah digunakan dalam riset pendidikan fisika dan mendeskripsikan cara kerja model statistik dan mesin pembelajaran yang telah diperbaharui dan dievaluasi.

Kerangka penelitian yang digunakan berlandaskan hasil riset pendidikan fisika yang telah dikumpulkan, kemudian dikombinasikan dengan pengembangan statistika dan mesin pembalajaran yang dikembangkan oleh penulis. Pemodelan yang digunakan penulis adalah model agnostik yang akan tetap bekerja pada model linier tradisional dan akan bekerja dengan lebih kompleks dalam model mesin pembelajaran. Kesimpulannya, penulis menyajikan dua studi kasus sekaligus: (i) menggunakan data set Learing About STEM Student Outcomes (LASSO); dan (ii) menggunakan data dari Colorado Learning Attitudes about Science Survey for Experimental Physics(E-CLASS). Kedua studi kasus tersebut menunjukkan pentingnya menilai kemampuan prediksi melebihi batasan yang ada dalam riset pendidikan fisika kuantitatif sebelumnya.

 

Analisis Statistik :

Bagan pengembangan jenis regresi yang harus dipertimbangkan dalam riset pendidikan fisika :


Dalam Jurnal ini penulis menggunakan tiga metode berbeda untuk menyampaikan model regresi. Metode tersebut digunakan untuk mengestimasi hasil dari respon variabel y, yang didasarkan pada beberapa kovariat x. Di dalam kasus LASSO, y sebagai hasil post-tes, sedangkan dalam kasus E-CLASS y  adalah variabel biner yang menunjukkan siswa tersebut mengikuti pembelajaran tingkatan tertentu.

(1) Regresi Ordinary least squares (OLS)


(2) Regresi Hierarki Linier

(3) Gradient Boosting



Nama : Fithrotul Azizah

NIM : 220321810697

Prodi : Magister Pendidikan Fisika

 

 

Berdo'a kepada Allah Melalui Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Oleh : KH Syaifuddin Zuhri Tempat : Masjid Al-Azhar Turen Usaha kita yang pendosa ini adalah berusaha dan berdo'a, meminta wasilah kubr...